Mengetahui Suaminya Tewas, Istri Pilot Yordania Histeris

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 04 Feb 2015 10:49 WIB
Keluarganya berusaha menyembunyikan berita kematian Kassasbeh dari istri dan ibunya, TV dimatikan dan smartphone disembunyikan.
Istri Muath Kassesbeh, Anwar Tarawneh (tengah), histeris saat mengetahui suaminya meninggal dibunuh kelompok teroris ISIS. (Reuters/Muhammad Hamed)
Amman, CNN Indonesia -- Istri dan ibu dari pilot Yordania Muath Kassasbeh histeris saat mengetahui suami dan putra mereka tewas di tangan ISIS. Padahal, beberapa menit sebelumnya mereka tertawa saat mengenang kehidupan pria 27 tahun itu.

Diberitakan New York Times, Rabu (3/1), saat keluarganya yang lain mengetahui bahwa Kassasbeh telah tewas, mereka berusaha menyembunyikan hal itu dari istrinya, Anwar Tarawneh, dan ibunya, Issaf. Saat itu televisi dimatikan, dan smartphone diambil dari tangan Anwar. Namun, berita itu terlihat juga dari sebuah berita di layar ponsel.

Anwar langsung histeris. Dia berlari ke jalan, memanggil nama suami yang baru dinikahinya selama enam bulan, dan  mengatakan, "Ya Tuhan, semoga ini tidak benar." Sementara Issaf, ambruk di lantai, berteriak, menarik kerudungnya dan mulai menjambaki rambutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reaksi itu bahkan terjadi sebelum mereka tahu bagaimana Kassasbeh terbunuh. Saat itu tidak ada yang berani menceritakan bahwa Kassasbeh dibakar hidup-hidup di dalam kerangkeng, cara eksekusi paling brutal yang pernah dilakukan kelompok teroris ISIS.

Kesedihan bercampur kepedihan langsung pecah di rumah itu, menggantikan sedikit keceriaan beberapa menit sebelumnya saat Anwar tertawa mengenang suaminya saat mengetahui ada kelinci di rumah mereka. Saat baru menikah, orangtua Anwar memberi mereka kelinci untuk dipelihara.

"Peristiwa itu sangat lucu, dia sangat senang dengan kelinci itu. Dia mengatakan pada saya selalu menginginkan kelinci," kata Anwar kepada wartawan.

Kassasbeh merupakan kebanggaan keluarga setelah lulus masuk sekolah penerbangan, menyingkirkan ratusan kandidat lainnya. Dia menjadi prajurit angkatan udara pada 2009.

Kassasbeh tertangkap ISIS saat pesawatnya jatuh di kota Raqqa dalam operasi pengeboman ke markas teroris di Suriah Desember lalu. ISIS meminta pertukaran pilot itu dengan seorang wanita pengebom bunuh diri di Yordania, Sajida al-Rishawi.

Diduga Kassasbeh sudah dibunuh sejak 3 Januari lalu. Pemerintah Yordania sebelumnya menolak membebaskan Rishawi sebelum mereka melihat Kassasbeh masih hidup.

Kakak tertuanya, Jawad Safi Kassasbeh, juga sulit menerima adiknya tewas dibunuh. Tujuh tahun lebih tua dari Kassasbeh, Jawad mengatakan dia pernah menyelamatkan nyawa adiknya dua kali saat kecil. Pertama saat Kassasbeh main api, kedua saat dia hampir menyolokkan paku ke soket listrik.

"Sekarang saat dia sangat membutuhkan saya, saya tidak bisa melakukan apapun. Saya seharusnya menjadi orang yang menolongnya, ada di sana untuk dia," kata Jawad.

Jawad jugalah yang memperkenalkan Kassasbeh dengan Anwar, adik dari sahabat Jawad. Pengantin baru ini kemudian pindah ke apartemen di kota Karak agar Kassasbeh bisa berada dekat orangtuanya, padahal dari tempat itu butuh beberapa jam berkendara menuju pangkalan udara tempatnya bertugas.

Kassasbeh ke rumah orangtuanya saat libur. Jawad mengaku melihat adiknya terakhir kali lima hari sebelum dia ditangkap. Saat itu, Kassasbeh akan membawa mobil ayahnya ke Amman untuk diperbaiki.

Jawad mengakui Kassasbeh adalah anak kesayangan orangtuanya di antara delapan saudaranya yang lain. Dia yang paling sering diajak keluar oleh ayah mereka.

Air mata mengalir di pipi Jawad saat membenarkan kisah Anwar soal kelinci. Kassasbeh, kata Jawad, dari kecil selalu ingin memelihara kelinci tapi tidak diizinkan ayah mereka karena tidak punya tempat yang cukup. Ayahnya beralasan mereka tidak punya kandang, lalu Kassasbeh membuatkan kandang kecil di dalam rumah. Lalu ayahnya memberi alasan lain, tidak ada makanan kelinci, Kassasbeh langsung sigap mengumpulkan sayuran.

Namun ayahnya tetap tidak mengizinkannya memelihara kelinci.

Saat mereka punya adik perempuan, Kassasbeh menaruh bayi itu di dalam kandang, seraya mengatakan, "Lihat, dia kelinci saya sekarang," kenang Jawad sambil terisak.

Pemerintah Yordania menyatakan akan membalas kematian Kassasbeh dengan keras. Di antaranya adalah mempercepat eksekusi mati terhadap anggota ISIS di penjara mereka, termasuk Rishawi. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER