Rakyat Yordania Minta Napi ISIS Juga Dibakar

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 04 Feb 2015 08:59 WIB
Pilot asal Yordania tewas dibakar ISIS, ditayangkan dalam sebuah video. Sebagai pembalasan, pemerintah Yordania akan segera mengeksekusi anggota ISIS.
Warga di Karak mendesak pemerintah segera menuntut balas atas eksekusi pilot Muath al Kasaesbeh (Reuters/Stringer)
Amman, CNN Indonesia -- Rakyat Yordania meminta pemerintah mereka melakukan balas dendam atas kematian pilot Muath al-Kassasbeh yang tewas dibakar hidup-hidup oleh ISIS. Mereka menuntut pemerintah juga menerapkan hukuman mati dengan membakar para tahanan.

"Saya ingin melihat tubuh Sajida dibakar dan seluruh teroris di penjara Yordania. Hanya dengan cara itu dendam ini terbalaskan," kata Abdullah al-Majali, seorang pegawai pemerintah yang ikut dalam demonstrasi puluhan orang, menuntut ketegasan pemerintah di kota Karak, tempat kelahiran Kassasbeh, dikutip Reuters, Selasa (4/2).

Sajida al-Rishawi adalah pelaku pengeboman bunuh diri yang berada di daftar hukuman mati Yordania. Usai video pembakaran Kassasbeh, pemerintah Yordania mengatakan akan segera mengeksekusi Rishawi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Rishawi, Yordania juga akan mempercepat eksekusi terhadap enam anggota ISIS lainnya di negara tersebut. Juru bicara militer Yordania, Jenderal Mamdouh al-Ameri mengatakan bahwa ini adalah bentuk pembalasan terhadap kematian Kassasbeh.

"Darahnya tidak akan tumpah percuma. Hukuman dan pembalasan dari kami akan sama besarnya dengan bencana yang menimpa warga Yordania," kata Ameri.

Keluarga dan warga di kota Karak turun ke jalan mengutuk pembunuhan Kassasbeh. Mereka menyerahkan pada pemerintah untuk membalaskan dendam atas kematian pilot jet tempur tersebut.

Video pembunuhan Kassasbeh dirilis kemarin oleh ISIS. Dalam video itu, Kassasbeh tewas dibakar di dalam sebuah kandang. Kematian Kassasbeh dikonfirmasi oleh militer Yordania. Beberapa hari lalu, video eksekusi Kenji Goto juga muncul, setelah pembunuhan Haruna Yukawa, dua warga Jepang yang disandera ISIS sejak tahun lalu.

Sebelumnya, ISIS menuntut pembebasan Rishawi untuk ditukar dengan Kassasbeh. Namun intelijen Yordania mengatakan Kassasbeh telah tewas sejak awal bulan lalu, diperkirakan pada 3 Januari, sehingga pemerintah menuturkan tidak akan membebaskan Rishawi kecuali ada bukti pilot mereka masih hidup.

Raja Yordania Abdullah II menghentikan kunjungannya di Washington untuk segera kembali ke Amman setelah mendengar berita ini. Abdullah menegaskan bahwa tindakan ISIS sama sekali tidak mewakili Islam.

"Kelompok ISIS yang pengecut ini sama sekali tidak sama dengan agama kami dalam semua hal. Tugas kita bagi rakyat Yordania untuk bersatu, menunjukkan kekuatan untuk melawan kelompok ini. Hal ini akan memberikan kita kekuatan dan ketahanan," kata Abdullah. (den/den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER