Tokyo, CNN Indonesia -- Polisi Jepang menahan Hideyuki Noguchi, 54 tahun, pria Jepang karena diduga membius dan melakukan penyerangan seksual terhadap lebih dari 100 wanita yang menjadi relawan sebuah studi medis.
Kepolisian menyatakan bahwa ratusan wanita tersebut melihat iklan pencari relawan untuk "penelitian pengukuran tekanan darah ketika tidur" selama dua tahun dari November 2013, dan memutuskan untuk bergabung.
Polisi menduga Noguchi memberikan obat penenang kepada para wanita setelah memikat mereka untuk mendatangi sebuah hotel dan tempat pemandian air panas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah korbannya pingsan, Noguchi lalu memperkosa mereka, dan merekam setiap serangan perkosaan," kata sumber kepolisian, dikutip dari Channel NewsAsia, Selasa (3/2).
Cuplikan dari tindakan perkosaan tersebut diunggah di internet, dan dijual kepada produsen film porno. Diduga Noguchi mendapatkan keutungan lebih dari 10 juta Yen, atau setara dengan Rp126 miliar.
Noguchi sendiri, yang mengaku dalam iklan tersebut sebagai dokter, ternyata tidak memiliki keahlian atau menjalani pelatihan medis sebelumnya.
Seorang juru bicara polisi di Chiba, Tokyo timur, menyatakan petugas mengkonfirmasi setidaknya terdapat 39 korban yang diidentifikasi dengan rentang usia antara remaja hingga 40-an tahun, dan berasal dari Tokyo, Chiba, Osaka, Tochigi dan Shizuoka.
Pihak kepolisian menyakini bahwa jumlah korban lebih dari jumlah tersebut, dan diperkirakan lebih dari 100 orang.
(ama)