Warga Jepang Desak Abe Bebaskan Sandera ISIS

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Kamis, 29 Jan 2015 04:47 WIB
Ratusan warga Jepang berunjuk rasa di depan kantor Perdana Menteri Shinzo Abe untuk menuntut pembebasan Kenji Goto dari cengkraman ISIS.
Hingga tenggat waktu yang diberikan ISIS habis, pemerintah Jepang belum mengungkapkan langkah untuk membebaskan Kenji Goto. (Reuters/Toru Hanai)
Tokyo, CNN Indonesia -- Membawa lilin, papan dan spanduk, ratusan warga Jepang berunjuk rasa di depan kantor Perdana Menteri Shinzo Abe di Tokyo pada Rabu (28/1), menuntut pembebasan Kenji Goto, jurnalis Jepang yang disandera kelompok militan ISIS, sebelum tenggat waktu habis.

Warga meneriakkan seruan "Bebaskan Kenji" dan "Saya Kenji", yang juga tertulis dalam spanduk-spanduk yang mereka bawa dalam bahasa Inggris maupun bahasa Arab. Aksi unjuk rasa yang diselenggarakan oleh organisasi non-pemerintah, Peace Boat, ini bertujuan untuk mendesak pemerintah Jepang melakukan aksi nyata untuk membebaskan Goto.

"Kelompok militan ISIS bertindak kejam dan menggunakan Internet sebagai alat penebar teror. Dengan aksi ini, saya berharap kami bisa menunjukkan kepada dunia bahwa Jepang tidak akan pernah mengabaikan apa yang militan lakukan kepada sandera," kata Akira Kawasaki, anggota komite eksekutif Peace Boat dan salah satu pengunjuk rasa, dikutip dari Japan Times, Rabu (28/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibu Goto menyatakan anaknya bukan musuh ISIS, dan saya setuju dengannya. Kami tidak pernah ingin membunuh satu sama lain atau menjadi musuh. Kami hanya ingin hubungan yang damai," kata Kawasaki menambahkan.

Kawasaki menyatakan pemerintah Jepang tak punya banyak waktu untuk membebaskan Goto, sehingga harus dilakukan dengan segera.

"Dengan seruan 'Saya Kenji', kami berharap dapat memberitahu ISIS, bahwa jika mereka menyakiti Goto, mereka juga menyakiti warga Jepang," kata Kawasaki.

Goto ditawan bersama pilot militer Yordania, Moaz al-Kassabeh. Dalam video yang dirilis Selasa (27/1), ISIS meminta pembebasan pelaku bom bunuh diri wanita asal Irak, Sajida al-Rishawi yang ditahan di Yordania. Jika Rashawi tidak dibebaskan dalam waktu 24 jam, ISIS mengancam akan membunuh Goto dan Kassabeh.

Namun, hingga tenggat waktu yang diberikan ISIS habis, pemerintah Jepang belum mengungkapkan langkah untuk membebaskan Goto. Sebaliknya, pemerintah Yordania menyatakan siap untuk bertukar tawanan, Rashawi untuk Kassabeh.

Kesiapan pemerintah Yordania diumumkan juru bicara pemerintah Yordania, Mohammad al-Momani dalam sebuah siaran televisi milik pemerintah, Rabu (28/1). Namun, Momani tidak menyebutkan nama Goto dalam upaya pertukaran tersebut.

Sementara di Jepang, juru bicara di kantor Perdana Menteri Shinzo Abe menolak memberi komentar soal kesedian Yordania bertukar tawanan.

Sebelumnya, Ibu Goto, Junko Ishido, mendesak pemerintah untuk menyelamatkan nyawa anaknya.

Warga Jepang meneriakkan seruan "Bebaskan Kenji" dan "Saya Kenji", dalam bahasa Inggris maupun bahasa Arab. (Reuters/Toru Hanai)
"Tolong selamatkan hidup Kenji. Saya meminta Anda untuk bekerja dengan segenap kekuatan dalam negosiasi dengan pemerintah Yordania," kata Ishido dalam sebuah surat kepada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang dibacakan pada konferensi pers, Rabu (28/1).

"Waktu yang tersisa sangat singkat... Saya mohon Anda untuk melakukan segalanya dalam kekuasaan Anda," kata Ishido, sembari kembali menegaskan bahwa anaknya bukanlah musuh ISIS.

Abe sendiri menyatakan ancaman ISIS di video terbaru sebagai sebuah perbuatan "tercela". Dia meminta Yordania untuk bekerja sama dalam upaya membebaskan Goto, namun tetap menolak untuk tunduk kepada terorisme.

Goto mengunjungi ke Suriah pada akhir Oktober lalu. Menurut teman dan rekan bisnisnya, Goto ke Suriah dalam upaya untuk mencoba membebaskan Haruna Yukawa, sandera ISIS asal Jepang lainnya, yang bekerja sebagai distributor senjata dan ditangkap pada bulan Agustus.

Pekan lalu, ISIS mengancam akan membunuh Yukawa dan Goto jika pemerintah Jepang tidak memberikan uang tebusan senilai US$200 juta dalam waktu 72 jam. Jepang menolak untuk memenuhi permintaan tersebut.

Pada video yang dirilis Minggu (25/1), Goto terlihat memegang foto kepala Yukawa yang telah dieksekusi. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER