Media: ISIS Bunuh Tiga Militan Asal Tiongkok

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 05 Feb 2015 16:04 WIB
Media pemerintah Tiongkok melaporkan ISIS membunuh tiga militan asal Tiongkok yang ingin keluar dari gerakan ini karena tidak puas dengan jihad.
ISIS dilaporkan telah membunuh tiga militan asal Tiongkok yang ingin keluar dari kelompok ini karena kecewa dengan jihad. (Ilustrasi/CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
Beijing, CNN Indonesia -- ISIS membunuh tiga militan Tiongkok yang bergabung dengan kelompok ini di Suriah dan Irak karena mencoba melarikan diri.

Harian Global Times milik pemerintah Tiongkok menurunkan artikel yang mengutip seorang pejabat keamanan Kurdi, bahwa seorang warga Tiongkok “ditangkap, diadili dan ditembak mati” oleh ISIS di Suriah pada akhir September karena dia merasa kecewa dengan jihad dan mencoba kembali ke Turki untuk kuliah.

“Dua militan Tiongkok lain dipenggal di Irak pada akhir Desember, bersama dengan enam orang militan dari enam negara. ISIS menyatakan mereka berkhianat dan mencoba melarikan diri,” ujar pejabat yang tidak mau disebutkan namanya itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiongkok sebelumnya mengemukakan kekhawatiran dengan kebangkitan ISIS yang bisa berdampak pada wilayah Xinjiang, yang berbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan.

Tetapi Beijing belum memperlihatkan pertanda akan bergabung dengan operasi koalisi pimpinan AS yang mempergunakan kekuatan militer terhadap kelompok militan ini.

Global Times, tabloid milik koran resmi Partai Komunis Tiongkok, melaporkan sekitar 300 ekstrimis asal Tiongkok bergabung dengan ISIS setelah berangkat ke Turki.

Para pejabat Tiongkok menuduh kelompok separatis dari Gerakan Islam Turkestan Timur, ETIM, melakukan serangan di Xinjiang yang mayoritas warganya adalah Muslim Uighur.

Tetapi pemerintah Tiongkok tidak mengetahui secara jelas jumlah warganya yang berjuang di Timur Tengah.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri tidak memberi pernyataan terkait hal ini dalam jumpa pers harian, tetapi menegaskan bahwa Tiongkok menentang “seluruh bentuk terorisme”.

“Tiongkok bersedia bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk memerangi kekuatan teroris seperti ETIM, dan menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas global,” ujar Hong.

Pendukung hak-hak asasi manusia mengatakan penyingkiran warga Uighur secara ekonomi dan pembatasan budaya dan agama mereka merupakan penyebab utama kekerasan etnis di Xinjiang, dan wilayah Tiongkok lain yang menyebabkan ratusan orang dalam beberapa tahun terakhir.

Pemerintah Tiongkok menolak penilaian ini.

Dan Tiongkok ini mengkritik pemerintah Turki karena member perlindungan pada pengungsi Uighur yang melarikan diri melalui Asia Tenggara, dengan menyatakan langkah itu menyebabkan risiko pada keamanan global. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER