Jakarta, CNN Indonesia -- Pembalasan dendam Yordania kepada ISIS (
Islamic State of Iraq and Syria) dimulai. Kamis (5/2) militer Yordania mengatakan telah mengerahkan pesawat jet tempur dalam serangan pertama kepada ISIS. Diberitakan Reuters, mereka mengebom gudang amunisi dan kamp pelatihan.
"Ini baru permulaan. Sepuluh pesawat dari jet tempur telah menyerang tempat persembunyian mereka," kata militer dalam sebuah pernyataan.
Televisi pemerintah Yordania menayangkan rekaman jet tempur yang lepas landas untuk serangan itu. Terlihat beberapa orang menulis ayat Al-Quran dan slogan anti IsIS pada persenjataan yang akan digunakan untuk menyerang markas ISIS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat Amerika Serikat juga bergabung dalam misi itu. Pejabat AS mengatakan pada Reuters, pihaknya menyediakan intelijen, pengawasan, pengintaian, dan dukungan target.
Bombardir serangan itu merupakan bagian dari pembalasan dendam Yordania, setelah dua hari lalu ISIS mengunggah video berisi pilot Muath al-Kasaesbeh dibakar hidup-hidup. Al-Kasaesbeh menjadi tawanan ISIS sejak Desember lalu.
Sebelumnya, militer Yordania berjanji akan membalas aksi kejam itu dengan dahsyat.
Juru bicara Kerajaan Yordania, Mohammed al-Momani pun mengatakan pada CNN, "Kami tidak akan membiarkan kejahatan ini membunuh pilot kami dengan cara yang mengerikan dan berlalu tanpa hukuman. Orang-orang ini akan dihukum."
Selain mengerahkan jet tempur, Yordania juga mengeksekusi dua tahanan penting terkait ISIS dan Al-Qaeda yang dimilikinya, hanya beberapa jam setelah video al-Kasaesbeh di munculkan. Salah satu tahanan itu adalah Sajida al-Rishawi, yang pernah diminta ISIS untuk tukar sandera dengan al-Kasaesbeh dan Kenji Goto.
Selain itu, Yordania juga membebaskan tahanan Al-Qaeda, Sheikh Abu Mohammad al-Maqdisi, Al-Maqdisi diharapkan kembali ke Al-Qaeda dan berbicara tentang betapa aksi ISIS tidak sesuai nilai-nilai Islam. Dengan begitu, diharapkan Al-Qaeda akan ikut memerangi ISIS.
Berkaitan dengan pernyataan militer bahwa serangan jet tempur Yordania ke markas ISIS tidak akan menjadi yang terakhir kalinya, belum ada keterangan lebih lanjut apa yang akan dilakukan selanjutnya. Yang jelas, Raja Yordania sudah menyatakan perang terhadap ISIS.
(rsa/pit)