Klaim ISIS soal Tewasnya Wanita Amerika Dinilai Gosip Murahan

Sandy Indra Pratama | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Feb 2015 09:10 WIB
Pemerintah Yordania menyebut klaim dari kelompok teroris ISIS soal tewasnya seorang sandera berkebangsaan AS, sebagai akrobat informasi murahan.
ilustrasi ISIS. (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Yordania menyelidiki klaim dari kelompok teroris ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) soal tewasnya seorang sandera berkebangsaan Amerika Serikat, Kayla Mueller, dalam serangan pesawat jet tempur Yordania yang berniat membombardir salah satu sarang teroris itu. Namun kepada media, juru bicara pemerintah Yordania, Mohammed al-Momani, mengatakan keyakinannya bahwa kabar yang diklaim oleh kelompok para militan ISIS itu merupakan bualan.

“Saya sangat skeptis dengan informasi itu,” katanya. Informasi yang disebar, katanya kepada CNN, “Sebagai langkah untuk memanipulasi fakta sekaligus memanipulasi opini publik.”

Hal yang sama juga dikatakan oleh Menteri Dalam Negeri Yordania, Hussein Majjali. Menurutnya, kabar yang dihembuskan ISIS merupakan contoh akrobat informasi publik yang seringkali dilakukan oleh kelompok teror ini.

“Mereka pernah mencoba untuk mengguncang kondisi internal Yordania, tapi itu tak berhasil, sekarang mereka mencoba membenturkan antara koalisi dengan akrobat informasi murahan,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, serangan jet tempur Yordania yang membombardir Suriah sebagai aksi balas dendam terhadap ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) diklaim telah membuat seorang sandera berkebangsaan Amerika tewas. Menurut kelompok pemantau SITE yang dikutip Reuters, sandera itu ditahan di sebuah bangunan yang diserang jet tempur Yordania. Nama sandera Amerika yang diklaim telah terbunuh itu adalah Kayla Mueller.

Namun, pejabat Amerika Serikat di Washington belum bisa mengonfirmasi kebenaran kabar itu. "Saya tidak bisa mengonfirmasi laporan tersebut dengan cara apa pun," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Hard. Ia menambahkan, "Kami mengakui memang ada sejumlah orang Amerika yang ditahan di luar negeri, termasuk oleh ISIS."

Ia mengaku tidak bisa mengatakan lebih jauh dari keterangan itu.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih, Bernadette Meehan juga mengatakan hal senada. Ia mengatakan, "Kami jelas sangat prihatin dengan laporan itu. Tapi saat ini kami belum melihat ada bukti yang menguatkan klaim ISIL itu." ISIL merupakan akronim lain untuk menyebut kelompok militan Islam itu.

Perang melawan ISIS meledak setelah ISIS mengeluarkan video yang memperlihatkan kelompoknya membakar hidup-hidup pilot Yordania, Muath al-Kasaesbeh, dalam sebuah kandang hitam. Yordania langsung berang. Dua tahanan militan, termasuk Sajida al-Rhisawi yang penting bagi ISIS, dieksekusi gantung.

Yordania juga mengirim jet tempur menyerang gudang amunisi dan kamp pelatihan ISIS. Amerika Serikat mengaku ikut mendukung serangan.

Sebelumnya, ISIS juga pernah mengeksekusi warga Inggris dan jurnalis Amerika dalam beberapa bulan terakhir. Sebelum pilot Yordania, ISIS juga memenggal sandera Jepang.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER