Jam Malam Akan Dicabut, Ledakan Bom Tewaskan 34 Orang di Irak

Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Minggu, 08 Feb 2015 00:58 WIB
Rentetan serangan teror bom bunuh diri di Irak seakan tak pernah usai. Ibu Kota Irak, Baghdad, kembali menjadi sasaran bom, Sabtu (7/2).
Seorang laki-laki menyaksikan lokasi pemboman sesaat setelah serangan bom yang terjadi di wilayah Sadr City, sebelah Timur Baghdad, yang menewaskan 25 orang pada 14 Oktober 2014. REUTERS/ Kareem Raheem
Baghdad, CNN Indonesia -- Rentetan serangan teror bom bunuh diri di Irak seakan tak pernah usai. Ibu Kota Irak, Baghdad, kembali menjadi sasaran bom, Sabtu (7/2). Sedikitnya 34 orang tewas dari tiga rangkaian pemboman di Baghdad.

Kepolisian setempat menyebutkan, selain korban tewas, sebanyak 50 orang luka-luka. Tragedi ini terjadi hanya selang beberapa jam setelah perintah pencabutan jam malam di Baghdad, dikeluarkan pemerintah. Pemberlakukan jam malam di Baghdad sudah berlangsung selama bertahun-tahun.

Dalam serangan pertama, seorang pembom bunuh diri meledakkan bom yang dipasang disabuknya di dalam sebuah restoran di wilayah Syiah di kawasan New Baghdad. “Di lokasi ini 22 orang tewas,” kata polisi seperti dilansir Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam serangan kedua, dua bom mengoyak daerah pasar Sharqa yang sedang ramai orang. Sebanyak 10 penduduk tewas di tempat ini.

Adapun pada serangan ketiga, sebuah ledakan bom menewaskan dua orang dan melukai tujuh lainnya di wilayah Dura, sebelah selatan Baghdad.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Irak Brigadir Jenderal Saad Maan menepis tiga serangan bom itu terkait dengan keputusan untuk mencabut jam malam.

Pemerintah Irak mengumumkan pada Kamis bahwa kebijakan pemberlakuan jam malam yang telah berumur satu dekade di Baghdad akan berakhir pada Sabtu tengah malam. Pemerintah melalui Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi juga menyebut empat wilayah akan demiliterisasi.

Kebijakan ini merupakan bagian dari kampanye untuk menormalkan kehidupan di Baghdad akibat perang Irak yang berdampak sangat buruk. Selain itu juga untuk mengondisikan warga Baghdad agar tidak lagi merasa di bawah ancaman kelompok militan yang menguasai sebagian besar daerah Irak utara dan barat sejak tahun lalu.

Penerapan jam malam sudah terjadi sejak invasi Amerika Serikat untuk menggulingkan Saddam Hussein pada 2003. Selama ini pemberlakuan jam malam sangat menghambat aktivitas masyarakat dan perekonomian.

(obs/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER