Lawan ISIS, Obama Akan Ajukan Izin Resmi Penggunaan Militer

Hanna Azarya Samosir/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 10 Feb 2015 11:03 WIB
Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, akan meminta izin resmi dari Kongres untuk menggunakan militer dalam memberangus ISIS di Irak dan Suriah.
Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, akan meminta izin resmi dari Kongres untuk menggunakan militer dalam memberangus ISIS di Irak dan Suriah. (REUTERS/Kevin Lamarque)
Washington, D.C., CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, akan meminta izin resmi dari Kongres untuk menggunakan militer guna melakukan serangan melawan kelompok militan ISIS pada Rabu (11/2). Seperti dilansir Reuters pada Selasa (10/2), ini akan menjadi izin pertama yang diminta setelah koalisi serangan udara melakukan gempuran sejak September lalu.

Sejak Obama meluncurkan kampanye melawan ISIS pada Agustus, AS mulai memimpin serangan koalisi pada September. Hingga saat ini, koalisi ini berhasil menewaskan tujuh ribu tentara ISIS dan merebut kembali beberapa wilayah Irak dan Suriah.

Kendati demikian, Gedung Putih belum mendapatkan izin resmi parlemen untuk menggunakan militer AS. Hal ini menimbulkan perdebatan dalam tubuh Kongres.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa anggota Kongres menganggap Obama melangkahi kewenangan konstitusional presiden. Di sisi lain, ada pula yang mengatakan bahwa pembuat kebijakan juga harus menimbang pentingnya penggunaan militer dalam kasus ini merujuk pada keputusan George W. Bush ketika menyatakan perang terhadap Irak pada 2002 silam.

Meredakan ketegangan, Pemimpin Perwakilan Partai Demokrasi, Nancy Pelosi, pekan lalu akhirnya mengatakan kepada wartawan bahwa Gedung Putih akan meminta otorisasi yang akan berlaku selama tiga tahun. Namun, belum ada keputusan lebih lanjut mengenai batasan wilayah geografis dan penempatan pasukan.

Isu inilah yang disinyalir akan menjadi titik tekan dalam debat Kongres. Banyak anggota Demokrat menginginkan adanya batasan pengiriman pasukan tempur AS. Di sisi lain, beberapa anggota Partai Republik menolak pembatasan tersebut.

Senator Bob Corker, Ketua Partai Republik dari Komite Hubungan Luar Negeri Senat, mengatakan rapat permintaan kepada parlemen ini akan dimulai secepatnya.

Sebelum mengajukan permintaan resmi, pemerintahan Obama telah melakukan konsultasi intensif dengan anggota parlemen. Hal ini dilakukan agar proses persetujuan dapat berjalan lebih cepat.

"Sudah ada konsultasi serius dan akan ada konsultasi yang lebih serius," kata Corker.

Obama juga diperkirakan akan meminta pencabutan izin perang di Irak. Namun, bukan izin yang dikeluarkan beberapa hari setelah serangan 11 September 2001.

Meski begitu, salah satu pembantu Kongres yang tidak mau disebut identitasnya mengatakan kepada Reuters bahwa ini masih berupa prediksi permintaan Obama. Sementara itu, Gedung Putih enggan memberikan konfirmasi terkait waktu dan detail permintaan. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER