Jakarta, CNN Indonesia -- Jet tempur Uni Emirat Arab, UAE, kembali dengan selamat dari misi menggempur ISIS di Suriah dan pada Selasa (10/2) sudah berada di pangkalan mereka di Yordania.
Ini adalah misi pertama UAE setelah dikabarkan sempat menarik diri dari pasukan koalisi pimpinan AS memerangi ISIS di Suriah dan Irak.
Penghentian itu dilaporkan terkait dengan pertimbangan keselamatan pilot mereka setelah pilot Yordania tertangkap dan dibakar hidup-hidup oleh ISIS.
Dilansir oleh kantor media Uni Emirat Arab, WAM, UAE telah mengirimkan satu skuadron jet temput F-16 ke Yordania pada Sabtu (7/2). Ini menepis banyak berita soal hengkangnya UAE dari koalisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Skuadron jet tempur F-16 berbasis di Yordania sudah melancarkan serangan kepada kelompok teroris Daesh (ISIS) pada pagi ini, menembak target mereka dan kembali dengan selamat ke pangkalan mereka,” kata komando pasukan militer UAE, dikutip dari al-Arabiya.
WAM mengatakan langkah tersebut menyatakan sikap UEA: “persaudaraan dengan Yordania di semua tingkatan” dan menegaskan kembali “solidaritas yang tak tergoyahkan dan konstan dengan Yordania dan peran utama dan pengorbanan besarnya untuk keamanan dan stabilitas kawasan yang diwujudkan oleh martir dan pahlawan Moath al-Kassasbeh.”
Keputusan UAE itu, menurut WAM, juga menegaskan perlunya kerja sama antara negara-negara Arab dalam memerangi terorisme beserta kesalahan dalam ideologi brutal mereka.
Sementara itu, pasukan koalisi pimpinan AS juga dilaporkan menyerang beberapa tempat di Irak sejak Senin (9/2).
Serangan itu terjadi di kota-kota Irak seperti Tal Afar, Kirkuk, Bayji, yang juga menyerang bungker ISIS dan target lainnya.
(stu)