Presiden Suriah Mengaku Dapat Info Soal Serangan AS dari Irak

Ike Agestu | CNN Indonesia
Selasa, 10 Feb 2015 15:36 WIB
Presiden Suriah mengaku ia mendapat informasi soal serangan udara pasukan koalisi pimpinan AS dari Irak dan beberapa negara lain.
Assad juga mengaku tak menggunakan bom barel dalam perang sipil di Suriah. (Reuters/Sana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah kematian ratusan ribu orang dalam empat tahun perang sipil, Presiden Suriah Bashar al-Assad membantah menggunakan bom barel dalam perang dan mengatakan ia mendapat informasi soal upaya serangan udara pimpinan AS yang menggempur ISIS.

Dikutip dari CNN, dalam wawancara dengan BBC, Assad mengatakan rezimnya telah mendapatkan informasi langsung dari pihak ketiga tentang koalisi pimpinan AS.

Dilansir Reuters, Assad mengatakan pihak ketiga itu terdiri dari beberapa negara, salah satunya Irak, namun juga ada negara-negara lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kadang-kadang, mereka menyampaikan pesan, pesan umum, tapi tidak ada yang taktis,” katanya. “Tidak ada dialog. Ada, katakanlah, informasi, tetapi tidak dialog.”

Beberapa negara Barat telah menyerukan pengunduran diri Assad sejak 2011, ketika protes damai menentang rezimnya berlangsung. Namun Assad meresponnya dengan tindakan keras yang kemudian berbuntut perang saudara.

Tapi sekarang, pasukan sekutu AS dan rezim Suriah memiliki musuh bersama: ISIS, yang sedang mencoba untuk memperkuat negara Islam di petak-petak wilayah Irak dan Suriah.

Dalam wawancara itu, Assad mengatakan Suriah tidak akan bergabung dengan koalisi internasional yang berusaha untuk “menurunkan dan menghancurkan” ISIS.

“Tidak, pasti kami tidak bisa dan kami tidak memiliki kemauan dan kami tidak ingin, untuk satu alasan sederhana—karena kami tidak bisa berada di satu aliansi dengan negara-negara yang mendukung terorisme,” katanya kepada BBC. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER