Yerusalem, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa dia memiliki “perbedaan pendapat mendalam” dengan Amerika Serikat dan mitranya dalam perundingan soal program nuklir Iran.
“Saya berangkat ke Amerika Serikat bukan untuk melakukan konfrontasi dengan presiden, tetapi karena saya harus memenuhi kewajiban untuk berpendapat terkait dengan masa depan negara saya,” ujar Netanyahu dalam pernyataan di depan televisi pada Selasa (10/2).
“Kami memiliki perbedaan pendapat mendapat dengan pemerintah Amerika Serikat dan seluruh anggota P5+1 terkait tawaran kepada Iran. Tawaran itu akan membuat Iran mengancam keberadaan Israel.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Netanyahu tampaknya merujuk pada kesepakatan yang sedang disusun antara Amerika Serikat, lima negara adidaya lain dan Iran. Iran harus mencapai satu kesepakatan kerangka kerja awal dengan negara-negara itu pada 24 Maret.
Netanyahu berjanji untuk berpidato di depan Kongres AS sebelum tenggat waktu itu “karena Koreang bisa memainkan peran dalam kesepakatan nuklir dengan Iran yang penting ini.”
Jika kesepakatan gagal dicapai, mayoritas senator AS bertekad untuk menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Iran dan banyak dari mereka meminta Kongres untuk mengawasi kesepakatan yang akan dicapai dengan Iran.
Rencana pidato Kongres di Kongres dibuat tanpa sepengetahuan Ketua DPR John Boehner dan menimbulkan kontroversi karena dipandang oleh banyak pihak sebagai penentangan.
Minggu lalu kantor Wakil Presiden Joe Biden mengumumkan dia tidak akan berada di Washington ketika Netanyahu dijadwalkan berpidato di Kongres pada 3 Maret. Dan Presiden Barack Obama tidak akan bertemu dengan Netanyahu karena kedekatan kunjungan itu dengan pemilu di Israel.
Sekelompok anggota Kongres dari Partai Demokrat mempertimbangkan untuk memboikot pidato Netanyahu itu, dan beberapa diantaranya telah mengumumkan tidak akan hadir.
Namun, pada Selasa Netanyahu bersikeras bahwa “masa depan Israel bukan masalah partisan, baik di Israel dan Amerika Serikat.”
“Ini bukan berarti bahwa pemerintah Israel memiliki perbedaan pendapat dengan pemerintah Amerika Serikat dalam masalah keamanan Israel,” kata Netanyahu, sebelum merujuk pada pandangan berbeda di antara perdana menteri Israel dan pemerintah AS di masa lalu.
“Tidak satupun perbedaan pendapat itu merusak hubungan antara Israel dan Amerika Serikat,” katanya. “Bahkan, sejalan dengan waktu hubungan kami semakin kuat.”
Netanyahu juga berupaya menyangkal perkiraan bahwa pidatonya itu merupakan penolakan pribadi terhadap Obama, terutama ketika hubungan antara kedua pemimpin dilaporkan menjadi tegang.
Dia bersikeras bahwa perbedaan pendapat itu bukan masalah “pribadi” dengan Obama dan menegaskan bahwa dia “sangat” menghargai dukungan Obama terhadap Israel.
“Sebaliknya, saya juga tahu Presiden menghargai tanggungjawab utama saya itu melindungi dan mempertahankan keamanan Israel,” kata Netanyahu.
Sumber:https://edition.cnn.com/2015/02/10/politics/netanyahu-stands-by-congress-plans/index.html (yns)