Pertempuran di Donetsk Meningkat Menjelang Perundingan Damai

Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 11 Feb 2015 19:03 WIB
Pemimpin Jerman, Perancis, Ukraina dan Rusia akan rundingakan penyelesaian krisis Ukraina sementara kaum separatis terus melakukan serangan ke pasukan Ukraina.
Kelompok separatis Ukraina pro-Rusia terus melakukan serangan menjelang perundingan damai pemimpin Eropa. (Reuters/Maxim Shemetov)
Donetsk, CNN Indonesia -- Para pemimpin Perancis, Jerman, Rusia dan Ukraina akan menghadiri perundingan perdamaian, tetapi separatis Ukraina pro-Moskow menghilangkan kesempatan mencapai kesepakatan setelah melancarkan serangan terbesar ke satu garnisum pemerintah.

Perundingan perdamaian diadakan di Belarus pada Rabu (11/2) berdasarkan usul Perancis dan Jerman untuk mengakhiri pertempuran.

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Francois Hollande akan bertemu dengan Presiden Ukraina Petro Pososhenko dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harapan mencapai terobosan dalam perundingan ini menjadi kecil, dan para pejabat Eropa mengakui bahwa para pemberontak yang semakin menguasai wilayah Ukraina tidak akan setuju untuk berhenti dan mundur ke posisi awal.

Peningkatan pertempuran dalam 24 jam sebelum pertemuan para pemimpin negara ini berlangsung meliputi serangan roket yang menewaskan 12 orang di wilayah yang dikuasai pemerintah. Langkah ini kemungkinan bertujuan memaksa Poroshenko menerima satu kesepakatan yang mengakui wilayah yang telah direbut oleh para pemberontak.

Beberapa jam sebelum perundingan dimulai, para pejabat masih mengatakan kemungkinan rencana ini dibatalkan.

“Ada sejumlah masalah yang masih harus dipecahkan…tetapi perundingan kemungkinan akan berlangsung,” ujar Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius kepada radio Inter Perancis. “Ini adalah kesempatan terakhir untuk berunding.”

Namun, Moskow tetap optimis dan satu sumber diplomatik Rusia mengatakan bahwa 70 persen kemungkinan satu kesepakatan bisa dicapai.

“Presiden-presiden itu tidak datang (ke Minsk) tanpa alasan,” ujar sumber itu.

Lebih dari lima ribu orang tewas dalam konflik yang menurut Kiev kelompok separatis mendapat bantuan senjata dan tentara dari Rusia untuk memisahkan diri dari Ukraina.

Moskow menolak terlibat di wilayah yang disebut Putin sebagai “Rusia Baru”.

Jika para pemimpin Perancis dan Jerman berharap usul perdamaian ini akan diikuti dengan langkah perdamaian di garis depan, prospek perundingan itu sendiri justru memicu hal sebaliknya karena pemberontak pro-Rusia berniat mempertahankan wilayah yang telah direbut. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER