Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan keamanan Turki menahan 13 orang asing dan seorang warga Turki yang berusaha menyeberangi perbatasan ke Suriah untuk bergabung dengan militan ISIS.
Pernyataan itu dikeluarkan oleh militer Turki di Ankara pada Rabu (11/2), menepis tuduhan di waktu-waktu sebelumnya yang mengatakan Turki tak menjaga dan mengontrol perbatasannya dengan baik.
Perbatasan Turki sudha lama menjadi pintu masuk utama bagi para pejuang asing yang ingin berperang bersama dengan ISIS di Suriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 14 tersangka itu tertangkap pada Senin (9/2) di Oguzeli, kota di sebelah selatan Gaziantep yang berada di tenggara Turki, menurut pernyataan di situs markas militer Turki.
Setelah diinterogasi, warga asing itu diserahkan ke polisi untuk dideportasi sementara seorang warga Turki dibebaskan atas perintah jaksa.
Perdana Menteri Ahmet Davutoglu dalam sebuah wawancara dengan Reuters bulan lalu mengatakan bahwa Turki akan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk membendung aliran pejuang asing yang ingin bergabung dengan ISIS, menggambarkan konflik Suriah sebagai ancaman keamanan nasional utama Turki.
Pemerintah Turki telah melarang sekitar 8.000 orang asing memasuki negara itu sepanjang tahun lalu saja dan usaha ini lebih ditingkatkan dengan koordinasi bersama badan-badan intelijen Eropa, katan Davutoglu.
(stu)