Tinggalkan Yaman, Marinir AS Musnahkan Senjata

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 12 Feb 2015 11:55 WIB
Marinis AS musnahkan senjata,  menyusul ditutupnya kedutaan AS di Yaman,  terkait isu keamanan di negara itu setelah al-Houthi melakukan kudeta.
AS, Perancis, Inggris menutup kedutaan mereka di Yaman terkait dengan isu keamanan setelah kudeta al-Houthi. (Reuters/Khaled Abdullah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Marinir AS menyerahkan senjata mereka pribadi di bandara Sanaa, ibu kota Yaman pada Rabu (11/2), sebelum meninggalkan negata itu.

Dalam pernyataannya, Pasukan Keamanan Marinir disebut meninggalkan kedutaan besar menuju bandara hanya dengan membawa pribadi mereka, setelah senjata lain dihancurkan terlebih dahulu di kedutaan.

Korps Marinir mengatakan mengatakan mereka menghancurkan senjata itu karena tak ingin memberikannya kepada pihak lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedutaan Besar AS di Yaman telah ditutup minggu ini dan personel kedutaan dievakuasi setelah pemberontak Syiah al-Houthi melakukan kudeta dan secara resmi mengambil alih kekuasaan minggu lalu.

Al-Houthi, dikenal dengan gerakan anti-Amerikanya dan dikabarkan didukung oleh Iran.

Ditanya apakah senjata yang mereka bawa ke bandara diserahkan pada al-Houthi, juru bicara Marinir mengatakan mereka tidak bisa mengkonfirmasinya. Ia mengatakan, “Mereka menyerahkannya kepada otoritas di bandara, sesuai dengan aturan saat akan memasuki pesawat.”

“Dengan rinci, setiap baut telah dilepas dari senjata dan dihancurkan dengan palu godam,” kata Marinir, menambahkan bahwa semua komponen yang rusak itu ditinggalkan di bandara.

“Jelasnya: Tidak ada marinir yang menyerahkan senjata ke Houthi, tidak ada juga Houthi yang mengambil dari marinir,” kata pernyataan itu.

Yaman, yang berbatasan dengan negara raksasa minyak Arab Saudi, telah lama berada di garis depan dalam perang melawan al-Qaidah. Namun aliansi diplomatik antara Washington dan Sana'a tampaknya telah ditangguhkan.

Prancis dan Inggris juga menutup kedutaan mereka pada Rabu karena persoalan keamanan. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER