KBRI Masih Beroperasi Walau Yaman Mencekam

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 11 Feb 2015 19:41 WIB
Amerika Serikat, Perancis dan Inggris telah menutup Kedutaan Besar mereka di Yaman. Indonesia masih beroperasi namun mengimbau warga untuk berhati-hati.
Amerika Serikat, Perancis dan Inggris telah menutup Kedutaan Besar mereka di Yaman. Indonesia masih beroperasi namun mengimbau warga untuk berhati-hati. (Reuters/Khaled Abdullah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sanaa, Yaman, belum akan menutup sementara layanan mereka walau kondisi politik dan keamanan yang mencekam. Sebelumnya, Amerika Serikat, Perancis dan Inggris telah menutup Kedubes mereka dan meminta warganya untuk segera hengkang dari negara tersebut.

"Kita masih terus memantau secara dekat, melihat perkembangannya. Namun saat ini kami akan tetap membuka Kedutaan Besar di sana, karena kita memiliki WNI yang masih bersekolah di sana," kata juru bicara Kementerian Luar negeri, Arrmanatha Christiawan Nasir, kepada CNN Indonesia (11/2).

Sebelumnya AS, Inggris dan Perancis menyatakan menutup layanan mereka di Yaman. Langkah ini diambil ketiga negara tersebut seiring situasi politik dan keamanan yang mencekam di Yaman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemberontak Syiah al-Houthi kian kuat dengan menguasai pemerintahan, sementara Presiden Abdu Rabu Mansour Hadi mengundurkan diri, membuat negara itu kini tanpa pemimpin yang sah.

Diperkirakan ada sekitar 100 WNI di Kota Sanaa. Selain itu, ada sekitar 3.600 WNI lainnya tersebar di Hadhramaut, sekitar 500 kilometer dari Sanaa.

Arrmanatha mengimbau warga negara Indonesia di Yaman untuk berhati-hati dan menghindari tempat berbahaya. Dia menjelaskan bahwa kedutaan Indonesia telah memiliki standar dan prosedur jika terjadi gangguan keamanan berat.

Langkah yang akan dilakukan jika terjadi konflik bersenjata berbahaya, kata Arrmanatha, adalah mengungsikan para WNI ke tempat penampungan di KBRI sebelum dipulangkan.

"Shelter KBRI memang dianggap tempat yang aman di daerah yang sedang mengalami konflik. Kedutaan kita diakui oleh pemerintah sebagai tempat yang berdaulat," ujar Arrmanatha lagi. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER