Kopenhagen, CNN Indonesia -- Kartunis kontroversial Lars Vilks bersembunyi di tempat rahasia menyusul penembakan di Denmark yang menewaskan dua orang. Vilks sejak lama telah menjadi target pembunuhan karena menggambar Kartun Nabi Muhammad tahun 2007 lalu.
Diberitakan The Independent, Senin (16/2), Vilks selamat tanpa luka dalam penembakan di Kopenhagen, Denmark, akhir pekan lalu. Pria berusia 40 tahun ini berhasil diselamatkan penjaganya saat dia dimasukkan ke gudang kafe. Sejak ancaman pembunuhan marak terhadap dirinya, Vilks memang dikawal 24 jam.
Kepada stasiun televisi Channel 4 News, Vilks mengaku tengah bersembunyi "di tempat rahasia" karena takut keselamatannya terancam. Dia tidak mau menyebutkan negara tempat dia bersembunyi. Vilks hanya mengatakan dia akan berada di tempat "yang tidak diketahui" selama "beberapa hari atau minggu" sampai keadaan aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanya apakah dia tidak kapok menggambar karikatur yang melecehkan Nabi Muhammad, menurut Vilks orang lain tidak akan peduli apakah dia akan membuat kartun itu lagi atau tidak.
Masyarakat, kata dia, hanya akan mengingat gambar yang dia buat pada 2007, dan itu yang mengancam nyawanya.
"Gambar itu menjadi ciri khas saya. Ini bukan soal apa yang tidak saya lakukan, ini soal sesuatu yang telah saya lakukan dan menjadi simbol, jadi jika saya membuat gambar baru, orang lain tidak akan peduli," kata dia.
Pelaku penembakan di Kopenhagen, Omar El-Hussein, 22, tewas tertembak oleh polisi setelah perburuan akhir pekan lalu. Hussein menembaki kafe dan sebuah sinagoga di Kopenhagen, menewaskan dua orang dan melukai beberapa lainnya.
Menurut Vilks, kejadian ini terinspirasi oleh pembunuhan di kantor majalah satire Charlie Hebdo di Paris, Perancis, yang menewaskan para kartunisnya.
Buronan al-QaidahSeperti editor Charlie Hebdo Stephane "Charb" Charbonnier yang tewas dalam penembakan 7 Januari lalu di Paris, Perancis, nama Vilk juga masuk dalam sembilan orang yang menjadi "buronan paling dicari" al-Qaidah yang dirilis di majalah Inspire atas "kejahatan terhadap Islam".
Al-Qaidah menghargai kepala Vilks US$150 ribu atau lebih dari Rp1,9 miliar.
Tidak hanya Nabi Muhammad, kartunis yang menyebut dirinya "penghina semua" ini pernah menggambarkan Yesus sebagai seorang pedofilia.
Tahun 2010, tujuh warga negara Irlandia ditahan karena berencana membunuh Vilks. Saat itu, pelaku menyerbu pemutaran film penghina Nabi Muhammad yang dihadiri Vilks.
Tahun 2011, tiga warga Swedia juga ditahan karena berencana membunuh Vilks. Di tahun ini juga, seorang warga Amerika Serikat Colleen LaRose atau yang dikenal dengan nama "Jihad Jane" dinyatakan bersalah atas upaya pembunuhan Vilks. Tahun 2014, LaRose dijatuhi vonis penjara 10 tahun
(den)