Baghdad, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Irak mengkritik Amerika Serikat yang mengumumkan waktu bagi serangan untuk merebut kembali Mosul dari ISIS karena seharusnya komandan militer tidak boleh membuka rahasia pada musuh.
Khaled al-Obeidi mengatakan waktu serangan ke Mosul seharusnya diputuskan oleh Irak, dan seorang pejabat Komandan Pusat AS yang memperkirakan serangan kemungkinan akan dilakukan pada April atau Mei tidak tahu-menahu soal ini.
Para pejuang ISIS merebut Mosul Juni lalu ketima mereka menyapu wilayah Iran utara menuju Baghdad tanpa mendapat perlawanan dari militer Irak, dan mendirikan kalifah sendiri yang mencakup wilayah perbatasan Irak dan Suriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama beberapa bulan terakhir, AS dan sekutunya melakukan serangan udara ke sasaran-sasaran ISIS dan Washington kini melatih serta mempersenjatai militer Irak untuk merebut kembali wilayah itu.
Pertempuran merebut Mosul, kota terbesar di Irak utara, diperkirakan akan menjadi kunci dalam perjuangan memukul mundur ISIS.
Pada Kamis (19/2), seorang pejabat Komando Pusat AS mengatakan bahwa pasukan Irak dan Kurdi yang terdiri antara 20 ribu dan 25 ribu orang dipersiapkan untuk merebut kembali kota itu yang kemungkinan akan berlangsung April atau Mei.
Namun Obeidi menolak memberi konfirmasi atas jadwal tersebut, dan kesal dengan pernyataan dari pejabat AS yang tidak disebutkan namanya itu.
“Ini perang perkotaan dan banyak penduduk sipil. Sangat penting untuk mempertimbangkan waktu dan ketepatan dalam perencanaan pertempuran tersebut,” ujarnya dalam jumpa pers di Baghdad.
“Seorang pejabat militer seharusnya tidak mengungkap waktu serangan,” tambahnya. “Pertempuran Mosul akan dimulai ketika persiapan telah selesai dilakukan, dan pemilihan waktunya ada di tangah para komandan Irak.”
Para pejabat Irak mengatakan serangan ke Mosul akan dilakukan dalam beberapa bulan ini, tetapi mereka seringkali mengatakan Baghdad memerlukan bantuan militer internasional yang lebih besar dan menolak menetapkan waktu serangan itu.
“Saya tidak tahu darimana pejabat Amerika ini mendapat informasi itu…Mereka sama sekali tidak tahu-menahu masalah ini,” kata Obeidi.
Setelah kritik terhadap militer AS ini, Menteri Pertahanan AS Ash Carter mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak akan memberitahu waktu serangan ke Mosul ini.
Obeidi mengatakan pasukan Irak sudah memulai operasi militer untuk mengusir ISIS dari kota al-Bagdadi, provinsi Anbar pada Minggu (22/2).
“Saya yakin kemenangan besar akan dicapai dalam beberap ajam jika pasukan kami terus melaju,” ujarnya.
(yns)