Gujarat, CNN Indonesia -- Kota Ahmedabad di sebelah barat India menerapkan larangan berkumpul bagi warga menyusul tewasnya ratusan orang di kota itu akibat flu babi.
Diberitakan The Guardian, Kamis (26/2), pemerintah melarang warga di kota berpenduduk 3,5 juta orang itu untuk bertemu dan berkumpul lebih dari lima orang di luar ruangan demi mencegah menyebarnya virus mematikan tersebut.
Hingga saat ini flu babi telah menewaskan 926 orang dalam 11 pekan di India.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Ahmedabad, ibu kota Gujarat, hanya membeli pengecualian untuk larangan berkumpul bagi acara pernikahan atau pemakaman. Namun tamu yang hadir dalam dua acara tersebut harus mengenakan masker pelindung.
Biasanya larangan berkumpul diterapkan untuk mengatur keamanan dan ketertiban di masa konflik, namun kali ini ditegakkan untuk keperluan medis. Pemerintah kota mengatakan peraturan ini sangat fleksibel untuk beberapa acara publik tertentu.
Gujarat adalah negara bagian kedua dengan angka kematian terbesar akibat flu babi, yaitu 231 orang. Kematian terbanyak terjadi di Rajashtan, yaitu 234 orang.
Ribuan orang terinfeksi H1N1, virus pemicu flu babi, di Gujarat, di antaranya adalah kepala parlemen dan menteri kesehatan negara bagian.
Para dokter mengatakan bahwa angka kematian yang tinggi karena pasien menunda pergi ke rumah sakit.
Kementerian Kesehatan India mengatakan lebih dari 16 ribu kasus dilaporkan sejak pertengahan Desember di Gujarat, Rajasthan, Maharashtra, Telangana dan Madhya Pradesh.
Menteri Kesehatan Federal J.P. Nadda menyerukan warga untuk tidak panik, dengan mengatakan bahwa obat yang ada masih mencukupi. Kementerian Kesehatan India telah memerintahkan negara bagian untuk membuat ruang isolasi dan menggelar tes flu gratis di beberapa rumah sakit pemerintah.