Pemimpin Oposisi Rusia Ditembak Mati di Moskow

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Sabtu, 28 Feb 2015 10:23 WIB
Boris Nemtsov, politikus oposisi Rusia, ditemukan tewas tertembak hanya beberapa meter dari pusat pemerintahan Kremlin di Moskow, Jumat (27/2) malam.
Para penyidik berada di dekat jenazah Boris Nemtsov, politikus oposisi Rusia yang tewas tertembak di dekat Kremlin, Jumat (27/2) dini hari. (Reuters/Pavel Bednyakov)
Moskow, CNN Indonesia -- Boris Nemtsov, politikus oposisi Rusia dan mantan wakil perdana menteri yang merupakan pengkritik keras Presiden Vladimir Putin, ditemukan tewas tertembak hanya beberapa meter dari pusat pemerintahan Kremlin di Moskow pada Jumat (27/2) malam.

Kementerian Dalam Negeri Rusia memberikan pernyataan bahwa Nemtsov, 55 tahun, diperkirakan ditembak empat kali di bagian belakang.

Seorang juru bicara polisi di tempat kejadian menyatakan serangan tersebut terjadi ketika Nemtsov tengah berjalan di sebuah jembatan di atas Sungai Moskva dengan seorang wanita Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan Reuters, Putin mengutuk pembunuhan tersebut dan segera menginstruksikan penyelidikan di bawah komando presiden.

Putin menduga pembunuhan tersebut dilakukan oleh penembak yang dikontrak dan "terprovokasi" pada aksi protes oposisi besar yang sedianya akan dipimpin Nemtsov di Moskow pada hari Minggu.

Mobil-mobil polisi terlihat berada di dekat lokasi kejadian dan menutup jembatan yang berlokasi di dekat dinding merah Kremlin dan Lapangan Merah. Mobil ambulans juga berada di lokasi.

"Nemtsov BE meninggal pada pukul 23.40 sebagai karena ditembak empat kali di bagian belakang," kata seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri melalui telepon, dikutip dari Reuters (Jumat (27/2).

Seorang juru bicara polisi di tempat kejadian mengatakan bahwa Nemtsov telah ditembak dari sebuah mobil putih yang langsung melarikan diri dari TKP. Wanita yang sedang bersama Nemtsov kini sedang diwawancarai oleh polisi.

"Bahwa seorang pemimpin oposisi bisa ditembak di samping dinding Kremlin adalah di luar akal sehat. Hanya ada satu alasan: bahwa ia ditembak karena mengungkapkan kebenaran," kata Mikhail Kasyanov, rekan Nemtsov sesama pemimpin oposisi menyatakan kepada wartawan di jembatan

Kasyanov, mantan perdana menteri di bawah Putin, menyebut Nemtsov seorang "pejuang kebenaran".

Oposisi untuk perang di Ukraina

Sebelum tewas, Nemtsov kerap menyatakan bahwa dia khawatir Presiden Putin mungkin menginginkan dia meninggal karena menentangnya terhadap konflik di Ukraina. Long march yang sedianya akan dilakukan oposisi pada Minggu (1/3) dimaksudkan sebagai aksi protes terhadap perang di timur Ukraina, di mana pemberontak pro-Rusia telah menyebabkan konflik yang menewaskan ribuan orang.

Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, menyatakan kepada kantor berita Rusia bahwa presiden telah menyatakan belasungkawa dan memerintahkan badan-badan keamanan untuk menyelidiki.

Peskov menyatakan bahwa Putin telah menyebut serangan ini sebagai "pembunuhan brutal".

Tokoh oposisi lain, Ksenia Sobchak, menyatakan bahwa Nemtsov tengah menyiapkan laporan tentang kehadiran pasukan Rusia di Ukraina. Tuduhan tersebut, yang juga dilontarkan oleh Kiev, selalu dibantah oleh Kremlin.

Kremlin juga selalu membantah tuduhan pengiriman pasukan dan persenjataan canggih untuk mendukung para pemberontak.

Seperti para pemimpin oposisi lainnya, Nemtsov adalah seorang pejuang melawan korupsi. Dalam laporan lain, ia mengutuk dana besar yang dihabiskan untuk Olimpiade Musim Dingin Sochi oleh pemerintah Rusia.

Nemtsov juga mendaftar banyak bangunan, helikopter dan pesawat milik pemerintah yang telah dibuang oleh Putin.

Investigators gather near the covered body of Boris Nemtsov in central Moscow February 28, 2015.  (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER