Sikap Anti-Yahudi Meningkat, Rabi Eropa Dilatih Bela Diri

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 26 Feb 2015 10:42 WIB
Pelatihan bela diri dan pertolongan pertama pada luka digelar menyusul penyerangan ke supermarket kosher di Paris dan sinagoga di Kopenhagen.
Rabi di seluruh Eropa berkumpul di Praha untuk berlatih bela diri dan pertolongan pertama pada luka. (Ilustrasi/Thinkstock/Alon Othnay)
Praha, CNN Indonesia -- Rabi atau pemuka agama Yahudi dari seluruh Eropa berkumpul pekan ini di Praha, Republik Ceko untuk menghadiri konferensi bela diri dan pelatihan pertolongan pertama. Acara ini digelar menyusul penyerangan dan sentimen anti-semit yang meningkat di Eropa.

Diberitakan The Independent, Rabu (25/2), acara tahunan ini digelar oleh Pusat Kerabian Eropa dan Asosiasi Yahudi Eropa, setelah peristiwa penyerangan terhadap supermarket kosher di Paris bulan lalu dan penembakan di luar sinagoga di Kopenhagen awal bulan ini.

Di awal sesi pelatihan bela diri, para rabi diberikan masing-masing sebilah pisau. Mereka diajarkan bagaimana membela diri dalam sebuah penyerangan, termasuk serangan bersenjata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, mereka diajarkan pertolongan pertama korban penyerangan, di antaranya cara menangani luka akibat serangan.

"Ketika kami melihat tingkat anti-semit di Eropa, ketika kami melihat tingkat kebencian di Eropa, ketika kami melihat kurangnya kepemimpinan di pemerintah Eropa untuk melawan anti-semit dan teror, kami tidak terkejut dengan adanya serangan," kata Rabi Menachem Margolin, kepala Asosiasi Yahudi Eropa.

Margolin mengatakan bahwa berlatih bela diri dan pertolongan pertama adalah "pengetahuan dasar yang diperlukan." Dia juga mengatakan bahwa acara itu digelar karena pemerintah Eropa kurang melindungi Yahudi.

Nantinya pelatihan ini juga akan dilakukan di negara-negara Eropa lainnya.

"Kami mendesak pemerintah Eropa melakukan sesuatu dan kami tidak mendapatkan respon sebenarnya dari mereka," kata Margolin.

Margolin mendesak seluruh institusi Yahudi di Eropa dilindungi polisi selama 24 jam. Jika hal ini tidak bisa lakukan, pemerintah Eropa harus memperbolehkan penjaga situs Yahudi untuk dipersenjatai.

Binyomin Jacobs, kepala rabbi Belanda, mengatakan bahwa pelatihan bela diri sangat mereka perlukan. "Ini sangat penting. Saya sangat senang sekaligus sedih karena hal ini diperlukan," kata pria 66 tahun itu.

Bulan lalu, jajak pendapat youGov menunjukkan bahwa lebih dari 2.200 Yahudi di Inggris mengaku dalam dua tahun terakhir sikap anti-semit di negara itu meningkat pesat. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER