Jakarta, CNN Indonesia -- Pengadilan kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memerintahkan untuk melakukan pembebasan terhadap 29 orang warga Kristen Suriah yang sebelumnya mereka sandera. Menurut Lembaga pemantau HAM, Syrian Observatory, warga yang dibebaskan merupakan sebagian kecil dari 220 warga Kristen yang sebelumnya ditangkapi oleh ISIS di desa Asiria, Suriah.
Sementara itu, masih menurut Syrian Observatory seperti yang dikutip CNN, belum ada kejelasan sikap dari ISIS terkait sisa dari sandera warga Kristen. Jumlah sandera yang sempat ditangkapi ISIS, kata salah seorang pemantau HAM Suriah, Osama Edward, jumlah warga Kristen yang disandera sebenarnya berjumlah lebih dari yang disebutkan.
Estimasi jumlah sandera, menurut Edward, memang terus bertambah. Sebab, tak pernah ada pernyataan yang terang dari ISIS mengenai sandera yang mereka tangkapi. Tak terkecuali perempuan dan anak kecil juga orang tua mereka tawan sebagai sandera.
Hingga hari ini menurut pantauan para pemantau HAM, sebanyak 1.969 jiwa telah melayang lantaran kekejaman ISIS. Dua pertiga dari para korban, adalah rakyat sipil yang tak terkait konflik apapun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami percaya jumlah yang telah dibunuh ISIS jauh dari yang pernah tercatat, Sebab data laporan kehilangan anggota keluarga yang Syrian Observatory miliki mencatatkan angka yang melebihi dari korban yang telah terdokumentasikan,” kata Syrian Observatory dalam siaran persnya.
Sebelumnya, 220 warga Kristen Suriah telah diculik oleh kelompok militan ISIS selama serangan tiga hari di desa Kristen Asiria. Data yang dikeluarkan pada Kamis lalu itu menunjukkan peningkatan dari jumlah yang sebelumnya dikeluarkan oleh kelompok Kristen Suriah, yang mengatakan sebanyak 150 warga Kristen Suriah diculik oleh ISIS.
(sip)