Gusar Atas Latihan Militer AS-Korsel, Korut Tembakkan Rudal

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Senin, 02 Mar 2015 10:13 WIB
Menyusul latihan militer bersama Amerika Serikat dan Korea Selatan, Korea Utara memperlihatkan kegusarannya dengan menembakkan rudal ke arah laut.
Para pakar menilai tembakan rudal yang diklaim Korea Utara sebagai "uji coba" merupakan langkah awal untuk pamer kekuatan senjata kepada AS dan Korsel. (Ilustrasi/Reuters/Scott Audette)
Seoul, CNN Indonesia -- Menyusul latihan militer bersama Amerika Serikat dan Korea Selatan, Korea Utara memperlihatkan kegusarannya dengan menembakkan rudal ke arah laut, pada Senin (2/3).

Diberitakan Channel NewsAsia, Korea Utara bersumpah akan meluncurkan "serangan tanpa ampun" terhadap AS dan Korea Selatan, ketika kedua negara itu menjalani latihan militer selama delapan pekan.

Militer Korea Selatan menyatakan bahwa dua rudal dengan kisaran sekitar 500 kilometer, ditembakkan Korea Utara dari kota pelabuhan barat Nampo dan meluncur melalui negara tersebut hingga jatuh ke lepas pantai timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Staf Latihan Militer Gabungan menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia akan tetap "waspada terhadap setiap peluncuran tambahan" menyusul adanya "provokasi" dari Korea Utara.

Korea Utara secara rutin memprotes latihan militer tahunan Korsel-AS. Pyongyang menilai latihan militer tersebut sebagai persiapan perang dari Seoul. Terkait hal ini, Korea Utara juga telah meningkatkan latihan militer di udara, laut dan darat, menyusul meningkatnya ketegangan antara dua negara Korea tersebut.

Latihan tahunan AS-Korea Selatan selalu memicu lonjakan ketegangan militer di antara kedua Korea. Para pakar menilai tembakan rudal yang diklaim Korea Utara sebagai "uji coba" merupakan langkah awal untuk pamer kekuatan senjata kepada AS dan Korsel.

Sebelumnya, Angkatan Darat Rakyat Kore yang bersenjata nuklir telah memperingatkan bahwa latihan militer AS-Korea Selatan akan membawa kedua negara Korea ini "ke ambang perang.

Peluncuran rudal telah lama menjadi metode yang disukai Korea Utara untuk mengungkapkan kemarahan dan ketidaksenangan negara tersebut terhadap langkah yang ditempuh Korea Selatan dan sekutunya.

"Situasi di semenanjung Korea kembali karut-marut dan mendekati ambang perang," kata juru bicara Staf Umum KPA seperti dikutip dari kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, Senin (2/3).

"Satu-satunya cara untuk mengatasi agresi dan perang oleh imperialis AS dan pengikutnya bukanlah dialog atau perdamaian. Mereka harus ditangani oleh serangan rudal tanpa ampun," bunyi pernyataan dari KCNA.

Latihan militer bersama AS-Korsel memang kerap ditanggapi dengan dingin oleh Korea Utara. Pada 2013, setelah uji coba nuklirnya yang ketiga, Korea Utara bahkan menyatakan perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri perang dua Korea yang berlangsung pada 1950-1953 "tidak sah", akibat geram akan latihan militer AS-Korsel.

Latihan AS-Korea Selatan tahunan pada kali ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama bertajuk 'Key Resolve', yaitu latihan simulasi komputer, yang akan berlangsung sejak 2 Maret hingga 13 Maret.

Sementara, tahap kedua bertajuk 'Foal Eagle', akan berlangsung dari 2 Maret hingga 24 April. 'Foal Eagle' merupakan latihan militer praktis di darat, udara, dan laut, serta melibatkan prajurit operasi khusus.

Korea Utara telah mengancam akan meluncurkan serangan, termasuk serangan nuklir, terhadap militer AS. Meskipun demikian, negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un ini belum pernah menunjukkan kemampuan rudalnya untuk mencapai daratan AS. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER