Santiago, CNN Indonesia -- Chili geger ketika beredar sebuah video seorang gadis 14 tahun bernama Valentina Maureira meminta Presiden Michelle Bachelet untuk mengizinkannya melakukan suntik mati karena lelah berjuang melawan penyakit
cystic fibrosis pada Kamis (26/2). Menanggapi seruan tersebut, akhirnya menjenguk Valentina di rumah sakit sebuah universitas Katolik di Santiago.
Dilansir News.com.au, Minggu (1/3), pernyataan resmi pemerintah menyatakan bahwa Chili menolak permintaan Valentina. Namun, Bachelet berbincang bersama Valentina dan ayahnya selama lebih dari satu jam.
Pemerintah tidak melansir mengenai perbincangan yang bergulir selama Bachelet berada di dalam rumah sakit. Kendati demikian, dalam pernyataan resmi tersebut dilampirkan beberapa foto kegiatan, di antaranya ketika Maureira melakukan
selfie bersama sang presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Valentina menarik perhatian publik setelah mengunggah video melalui kanal YouTube.
“Saya meminta untuk berbicara segera kepada presiden karena saya bosan hidup dengan penyakit ini dan dia dapat mengotorisasi suntikan untuk membuat saya tidur selamanya," ujar Valentina dalam videonya.
Cystic fibrosis adalah suatu kondisi genetik yang mempengaruhi paru-paru dan organ lainnya. Valantina merasa frustrasi karena sedikitnya pilihan dan penyakit tersebut telah merenggut kualitas hidupnya.
Tak lama setelah video tersebut beredar, Juru Bicara Kepresidenan, Alvaro Elizalde, menyatakan simpatinya kepada Valentina, tapi hukum Chili tidak mengizinkan adanya euthanasia.
"Mustahil jika tidak dipenuhi emosi ketika mendengar permintaan gadis ini, tapi tidak mungkin juga memenuhi permohonannya," ucap Elizalde.
Dalam sebuah sesi wawancara, ayah Valentina, Fredy Maureira, mengaku akan terus mendukung puterinya walaupun ia menangis semalam suntuk setelah mendengar keinginan Valentina untuk menyerah.
"Ini sangat sulit, tapi saya harus menghargai keputusannya karena ia yang merasakan penyakit itu," katanya.
Menurut Freddy, saudara Valentina juga tewas akibat penyakit yang sama beberapa waktu lalu.
(ama/stu)