Washington, D.C., CNN Indonesia -- Dua bulan semenjak Amerika Serikat dan Kuba sepakat untuk mengakhiri permusuhan yang telah berlangsung selama lebih dari lima dekade, Presiden AS Barack Obama berjanji akan segera membuka kedutaan besar di Kuba.
Diberitakan Reuters pada Senin (2/3), Obama berjanji kedutaan besar AS di Kuba akan dibuka sebelum penyelenggaraan KTT Negara-negara Barat di Panama pada pertengahan April mendatang.
Obama menyatakan bahwa kedua negara memerlukan waktu yang panjang untuk sepenuhnya membangun hubungan normal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapan saya adalah bahwa kita akan dapat membuka kedutaan, dan bahwa beberapa hal dasar akan disepakati, sebelum KTT Negara Barat pada 10-11 April di Panama," kata Obama.
"Perlu diingat bahwa kami tahu bahwa kami tidak akan mencapai hubungan yang normal dengan segera. Ada banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan," kata Obama.
Washington dan Havana mengumumkan pada 17 Desember lalu bahwa mereka berencana untuk memulihkan hubungan diplomatik setelah mengupayakan perdamaian secara rahasia selama 18 bulan.
Sementara para pakar dan beberapa anggota Kongres menyebutkan bahwa berakhirnya isolasi AS terhadap Kuba bagaikan hadiah bagi pemerintah Kuba yang otoriter.
Obama menyatakan bahwa telah terdapat tanda-tanda bahwa Havana akan menerapkan liberalisasi.
"Kita akan menempuh upaya di mana kita dapat membuka hubungan dengan Kuba dengan cara yang akan mendorong perubahan di Kuba. Dan kita sudah melihatnya," kata Obama.
"Kenyataan bahwa, sejak pengumuman kami, pemerintah Kuba telah mulai membahas cara-cara menata kembali perekonomian mereka untuk mengakomodasi kemungkinan investasi asing," ujar Obama.
"Ini membuka lebih banyak kesempatan bagi pengusaha, ekonomi yang lebih transparan, dan menciptakan lebih banyak ruang untuk kebebasan bagi rakyat Kuba, " tutur Obama.
AS dan tim negosiasi Kuba mengadakan putaran kedua pembicaraan di Washington pada Jumat (27/2) untuk normalisasi hubungan.
Kedua belah pihak mengatakan telah membuat kemajuan, meskipun mereka tidak menetapkan tanggal untuk pembaruan resmi hubungan diplomatik bahwa Amerika Serikat di Kuba yang putus sejak 54 tahun yang lalu.
Josefina Vidal, kepala divisi Amerika Serikat Kementerian Luar Negeri Kuba, mengatakan kepada media pemerintah pada Minggu (1/3), bahwa Kuba bersedia untuk mengembalikan hubungan diplomatik segera setelah pemerintahan Obama menyatakan niat untuk menghapuskan Kuba dari daftar negara yang mensponsori terorisme.
(ama/stu)