Film Dokumenter soal Perkosaan Dilarang Tayang di India

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 04 Mar 2015 17:20 WIB
Film "India's Daughter" menampilkan komentar pelaku pemerkosaan yang dianggap akan menyebar ketakutan. Pihak kepolisian akhirnya melarang penayangan film ini.
Sutradara film
Jakarta, CNN Indonesia -- Film dokumenter "India's Daughter" yang mengangkat kisah pemerkosaan fatal sebuah geng terhadap perempuan di New Delhi dilarang diputar di India.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (4/3), film arahan Leslee Udwin ini menampilkan perbincangan dengan Mukesh Singh dan rekan-rekannya yang memerkosa dan menyiksa seorang perempuan 23 tahun dalam bus pada Desember 2012.

Dalam sebuah komentar di film itu, Singh menyalahkan korban yang telah memancing mereka melakukan tindakan bejat tersebut. Tak hanya itu, Singh juga menekankan bahwa wanita yang memegang tanggung jawab lebih besar ketimbang pria dalam sebuah kasus pemerkosaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komentar ini tak ayal langsung menarik perhatian berbagai media massa dan banyak pengguna jejaring sosial.

Khawatir akan menciptakan atmosfer ketakutan di tengah masyarakat, kepolisian India akhirnya meminta film ini tidak ditayangkan di India.

"Pengadilan telah melayangkan permintaan untuk melarang publikasi dan penyiaran wawancara tersebut hingga arahan selanjutnya. Dia (Murkesh) telah membuat komentar ofensif dan menghina perempuan, menciptakan atmosfer ketakutan dan ketegangan dengan kemungkinan kemarahan publik," tutur juru bicara Kepolisian New Delhi, Rajan Bhagat.

Mendengar keputusan ini, Udwin selaku sutradara mengaku sedih. "Saya sangat sedih dengan pelarangan ini. Ini adalah keputusan tidak beralasan," ucap Udwin kepada Reuters.

Produser film cult East is East ini juga menegaskan bahwa ia tidak akan pernah setuju untuk memotong adegan wawancara Singh yang berdurasi sembilan menit itu.

Meski ditentang di negaranya sendiri, Udwin akan tetap menayangkan film ini secara serentak di seluruh dunia tepat pada Hari Perempuan Internasional, 8 Maret mendatang. Menurut Udwin, orang tua dari para korban sudah menyetujui peluncuran karyanya ini.

Pembuat film asal Inggris ini mengaku terinspirasi untuk menggarap "India's Daughter" setelah melihat ribuan orang turun ke jalan dalam unjuk rasa menentang pemerkosaan oleh geng India.

Udwin akhirnya menggandeng seorang jurnalis India untuk berkolaborasi menggarap dokumenter berdurasi satu jam ini. Selama dua tahun, mereka berhasil menghimpun 31 jam wawancara dengan para pemerkosa di Penjara Tihar, kompleks tahanan terbesar di Asia Selatan.

Singh dan tiga orang temannya dijatuhi hukuman mati, namun eksekusinya masih bergantung pada putusan banding di Pengadilan Tinggi India. Satu pelaku lain yang masih berusia 18 tahun saat insiden terjadi, dijerat hukuman penjara selama 3 tahun. Satu pelaku lainnya mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di penjara.

Perkosaan menjadi masalah nasional di India. Juli tahun lalu Biro Pencatatan Kriminal Nasional India, NCRB, dikutip dati The Times of India, mencatat setiap harinya 83 wanita diperkosa di negara itu. New Delhi bahkan mendapat julukan sebagai 'ibu kota pemerkosaan di dunia'.

Jumlah ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2012 ada 24.923 perkosaan, bertambah di tahun 2013 dengan 33.707 kasus. Berbagai kasus ini juga merusak citra India dan merugikan sektor pariwisata negara tersebut. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER