Diduga Bantu Perekrutan ISIS, Pelajar 17 Tahun Diadili

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 05 Mar 2015 14:18 WIB
Pelajar ini diduga telah membantu perjalanan seorang pria dari AS menuju Suriah dan diduga akan bergabung dengan ISIS.
Lebih dari 20 ribu pejuang asing melancong ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. (Ilustrasi/CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pelajar Virginia, Washington, Amerika Serikat, berusia 17 tahun diadili akibat diduga membantu perekrutan ISIS sejak pekan lalu.

Diberitakan CNN, Kamis (5/3), kasus ini sebenarnya masih tertutup untuk publik. Kasus ini terkuak pertama kali dalam pemberitaan The Washington Post pada Rabu (4/3) yang mewawancarai pejabat dan warga setempat.

Para pelacak menghabiskan waktu lebih dari satu bulan untuk menguntit dan mengawasi rumah anak tersebut di Virginia, Washington.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut keterangan seorang pejabat, remaja yang tidak boleh diungkap identitasnya ini diduga membantu perjalanan orang dewasa ke Suriah. Seorang aparat hukum lain memberikan konfirmasi bahwa orang dewasa itu sudah bergabung dengan ISIS.

Tak hanya membantu perekrutan, remaja ini juga diduga menyalurkan pesan ISIS ke sebuah jaringan kontak.

Mantan bos: Ia tidak terlihat radikal

Anak itu adalah "anak yang cerdas," tulis Dustin O'Bryant dalam laman Coin Brief pada Rabu (4/3). O'Bryant adalah editor di situs asal Alabama tersebut, tempat remaja itu pernah bekerja sebagai penulis lepas selama tujuh bulan tahun lalu.

"Ia tidak terlihat radikal sama sekali," tulisnya lagi.

Kendati demikian, O'Bryant mengaku memang pernah mendapati sang anak menulis mengenai kepercayaannya. Namun, O'Bryant memberi wejangan bahwa anak itu tidak boleh memasukkan unsur agama ke dalam tulisan. Anak itupun patuh.

Ia sudah hilang kontak dengan anak itu sejak Februari. Remaja ini mengaku sedang sibuk mengerjakan urusan pribadinya, tapi akan segera menulis untuk situs O'Bryant pada satu saat tahun ini.

O'Bryant mengaku "sangat sangat terkejut" ketika banyak media memberondongnya dengan pertanyaan mengenai penangkapan anak itu.

"Saya harap ada semacam kesalahpahaman di sini, dan ia tidak mengetahui apa yang ia perbuat," kata O'Bryant

Di akhir keterangannya, O'Bryant mengaku tidak mengetahui bahwa remaja itu duduk di bangku sekolah. Pasalnya, dalam CV yang diberikan kepada O'Bryant, anak itu melampirkan sertifikat perguruan tinggi.

Penghentian perekrutan ISIS

Kasus ini menambah panjang daftar warga AS yang hijrah ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Para ahli di hadapan Kongres AS mengatakan bahwa lebih dari 20 ribu pejuang asing melancong ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Di kesempatan terpisah, Kepala Intelijen Nasional AS, James Clapper, mengatakan bahwa 180 orang Amerika telah pergi untuk berperang di Suriah.

Meskipun belum diketahui apakah mereka akan bergabung dengan ISIS, pemerintah AS mencegah warganya untuk pergi ke Suriah atau menyediakan bantuan. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER