Interpol Dilibatkan Cari 16 WNI yang Hilang di Turki

CNN Indonesia
Senin, 09 Mar 2015 14:34 WIB
Sebanyak 16 orang yang terdiri dari tiga keluarga besar hilang di Istanbul. Hingga saat ini belum ada informasi soal keberadaan mereka.
Sebanyak 16 orang yang terdiri dari tiga keluarga besar hilang di Istanbul. Hingga saat ini belum ada informasi soal keberadaan mereka. (Ilustrasi/Thinkstock/Banarfilardhi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keberadaan 16 warga negara Indonesia yang hilang di Turki belum menemui titik terang. Kepolisian Republik Indonesia pun membantu pencarian dengan cara mengulik latar belakang dari 16 WNI tersebut.

Selain menarik ke pencarian latar belakang, Polri melalui Interpol Indonesia pun melakukan koordinasi dengan Interpol Turki untuk bisa menemukan 16 WNI tersebut. Perintah koordinasi tersebut turun langsung dari Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti.

"Pak Wakapolri memerintah Kepala Divisi Hubungan Internasional untuk melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Interpol," ujar Kadiv Humas Polri, Inspektur Jenderal Ronny Sompie saat ditemui di Jakarta, Senin (9/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ronny menambahkan saat ini pun Sekretaris Interpol Indonesia Brigadir Jenderal Setyo Wasisto sudah diminta untuk menghubungi Interpol Turki terkait hilangnya 16 WNI tersebut. Dihubungi terpisah, Setyo Wasisto mengungkapkan dirinya sudah mengirim surat ke Interpol Turki sejak pekan lalu.

Namun hingga kini belum ada balasan dari Interpol Turki. Oleh sebab itu Setyo pun belum bisa berbicara banyak perihal perkembangan pencarian 16 WNI tersebut.

"Sudah kami kirim dari pekan lalu tapi hingga kini belum ada balasan," ujar Setyo. "Kita sampaikan jika ada WNI yang hilang di Turki dan jika mereka menemukan harap beritahu kami," lanjutnya.

Selain itu, Setyo pun membantah adanya keterlibatan tim detasemen khusus Polri dalam pencarian tersebut. Koordinasi yang mereka lakukan murni antar Interpol dari Indonesia dan Turki.

Sebelumnya, ke-16 WNI tersebut datang ke Turki sebagai wisatawan yang menggunakan jasa Smailing Tour bersama 25 orang lainnya pada 24 Februari lalu. Ke-16 orang ini terdiri dari tiga keluarga besar serta dua orang yang tidak mempunyai hubungan keluarga.

Setelah tiba di Istanbul, mereka memisahkan diri, mengaku ada urusan keluarga dan akan kembali pada 26 Februari. Seperti dijanjikan, pada 26 Februari ketua rombongan menelepon salah satu dari 16 orang tersebut, namun mereka mengatakan urusan belum selesai dan nanti akan bergabung di bandara saat pulang.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Rikwanto menjelaskan, saat ini Polri terus melakukan koordinasi dengan pihak Imigrasi, Badan Intelijen Nasional, Kementerian Luar Negeri, serta penyedia tur yang digunakan 16 WNI tersebut. Rikwanto menambahkan 16 WNI tersebut sama sekali tak melanggar aturan administrasi saat memasuki wilayah Turki.

"Mereka ke Turki karena melakukan perjalanan wisata dan semua aspek administrasi sejauh ini benar dan tak ada yang dilanggar. Mereka ke sana memang untuk tur," ujarnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER