Tibet, CNN Indonesia -- Seorang perempuan Tibet, Norchuk, membakar dirinya sendiri hingga tewas pada Jumat (6/3), sebagai tanda protes atas pendudukan pemerintah Tiongkok di wilayah tersebut.
Seperti dilansir Asia One, Senin (9/3), perempuan usia kepala empat tersebut membakar dirinya sendiri di dekat Kota Trotsuk, daerah Aba, di barat daya Provinsi Sichuan. Menurut Radio Free Asia (RFA), ini adalah pengorbanan diri pertama tahun ini di daerah itu.
Protes dengan membakar diri ini sudah biasa dilakukan di Tibet. Merujuk pada data RFA, Norchuk sendiri adalah orang ke-173 sejak 2008 yang melakukan protes semacam ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembakaran diri ini dilakukan hanya beberapa hari sebelum perayaan pemberontakan Dalai Lama yang gagal terhadap pemerintah Tiongkok yang menyebabkan pemimpin Buddha Tibet tersebut diasingkan ke India.
Setelah insiden ini, pemerintah lokal memutuskan untuk melakukan kremasi terhadap Norchuk. Menurut Free Tibet, hal ini dilakukan untuk "menghindari keluarga dan komunitasnya untuk menyelenggarakan upacara pemakaman tradisional."
Kendati berita ini sudah tersebar luas, Partai Komunis di Aba menampik berita adanya protes bakar diri ini.
"Laporan itu salah," ujar seorang pejabat kantor Partai Komunis yang enggan diungkap identitasnya itu. Menurutnya, tidak ada protes bakar diri selama beberapa hari belakangan. Namun, keamanan di beberapa wilayah di Tibet diperketat.
IntimidasiWarga lokal mengatakan bahwa pengamanan ketat itu dilakukan untuk mengintimidasi orang Tibet yang ingin merayakan hari keagamaan selama Tahun Baru Imlek dan mencegah protes pada perayaan kegagalan pemberontakan yang jatuh pada Selasa (10/3).
Pekan lalu, beberapa foto yang menunjukkan penjagaan ketat di Biara Kumbum di Qinghai selama festival doa Monlam beredar di berbagai jejaring sosial.
Jajaran personel pengaman berseragam bersiaga di halaman.
Melihat intimidasi keagamaan dan pengikisan budaya ini, banyak warga Tibet di Tiongkok mengecam pemerintah. Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa mayoritas suku Han Tiongkok hijrah besar-besaran ke wilayah bersejarah Tibet.
Tren protes bakar diri ini mencapai puncaknya pada November 2012 lalu, ketika Kongres lima tahunan Partai Komunis berlangsung. Namun, sekarang aksi tersebut berangsur berkurang.
Pemerintah Tiongkok mengutuk tindakan ini dan menyalahkan Dalai Lama yang dianggap mempergunakan mereka untuk agenda separatisnya.
Dalai Lama menggambarkan pembakaran diri ini sebagai tindakan putus asa karena merasa tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan intimidasi Tiongkok.
(den)