Tiongkok Naikkan Lagi Anggaran Belanja Militer

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 05 Mar 2015 11:47 WIB
Tiongkok kembali menaikkan anggaran militernya, membuat kekhawatiran bagi negara-negara tetangganya, terutama karena klaim terhadap Laut China Selatan.
Peningkatan anggaran militer Tiongkok menyebabkan negara-negara tetangganya yang terlibat dalam sengketa Laut China Selatan gusar. (Reuters/Alex Lee)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tiongkok akan meningkatkan anggaran belanja militernya sebesar 10,1 persen tahun ini menjadi 886,9 miliar yuan atau setara US$ 141,4 miliar demi mengejar perkembangan sistem senjata dengan teknologi terbaru.

Peningkatan anggaran terbaru ini diumumkan pada rabu (4/3). Selama dua dekade terakhir, Tiongkok memang menaikkan anggaran militer secara besar-besaran.

Besarnya pengeluaran Tiongkok untuk militernya makin memicu ketegangan bagi negara-negara tetangganya, terutama setelah upaya Tiongkok yang makin gencar dalam mengklaim wilayahnya di seputar Laut China Selatan yang jadi sumber sengketa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara-negara yang berada salam garis yang diklaim Tiongkok, dari India ke Vietnam, berusaha mengejar kesenjangan militer mereka dengan Tiongkok melalui pembelian senjata dan kerja sama.

"Kami secara komprehensif akan memperkuat logistik modern, meningkatkan penelitian pertahanan nasional dan pengembangan senjata dan peralatan baru dan teknologi tinggi, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi industri yang berhubungan dengan pertahanan," kata Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang dalam laporan tahunan kepada parlemen, Kongres Rakyat Nasional.

"Pemerintah di semua tingkatan harus selalu mengambil minat aktif dan mendukung penguatan pertahanan nasional dan angkatan bersenjata,” lanjut Keqiang.

Tahun lalu, biaya pertahanan dianggarkan naik 12,2 persen menjadi US$130 miliar, menduduki posisi kedua dari anggaran dasar yang diusulkan Pentagon untuk militer AS sebesar US$534 miliar.

Sementara Beijing merahasiakan rincian pengeluaran rahasia militer, para ahli mengatakan dana tambahan kemungkinan akan ditujukan ke arah angkatan laut dengan kapal anti-kapal selam dan mengembangkan kapal induk di luar kapal tunggal dalam operasi.

Tindakan keras terhadap korupsi yang telah menjerat beberapa pejabat militer Tiongkok tampaknya tidak banyak berpengaruh pada anggaran.

Kantor berita resmi Tiongkok, Xinhua, pada Rabu (4/3) mengatakan target tahun 2015 akan menunjukkan pertumbuhan paling lambat dalam pengeluaran militer selama lima tahun terakhir. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER