Belasan WNI di Turki Diduga Bukan Rombongan Tur yang Hilang

CNN Indonesia
Kamis, 12 Mar 2015 19:38 WIB
Sebanyak 16 WNI ditahan aparat Turki saat coba menyeberang ke Suriah. Namun ada indikasi mereka bukanlah rombongan 16 orang yang hilang sebelumnya.
Sebanyak 16 WNI ditahan aparat Turki saat coba menyeberang ke Suriah. Namun ada indikasi mereka bukanlah rombongan 16 orang yang hilang sebelumnya. (CNN Indonesia/Arie Riswandy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ke-16 WNI yang tertangkap di Turki bisa jadi bukanlah warga Indonesia yang hilang dalam tur pariwisata. Pasalnya, ada beberapa rombongan warga Indonesia yang juga ditangkap di Turki saat mencoba menyeberang ke Suriah dalam berbagai kesempatan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kamis (12/3), mengatakan bahwa ada indikasi bahwa ke-16 yang tertangkap saat ini bukanlah 16 WNI yang hilang akhir Februari lalu dalam rombongan pariwisata Smailing Tour.

Retno menjelaskan bahwa ada sekelompok WNI lain yang tinggal di Turki saat rombongan mereka pulang ke Indonesia, pada tanggal 4 Maret. Sedangkan 16 WNI yang ikut rombongan pariwisata hilang akhir Februari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedang didalami lagi. Memang ada indikasi bahwa yang 16 saat ini bukanlah 16 yang hilang. Sekali lagi ini indikasi. Saya belum bisa memberi konfirmasi karena belum ada konfirmasi resmi dari otoritas di Turki," kata Retno.

Retno menjelaskan bahwa upaya identifikasi masih terus dilakukan oleh perwakilan RI di Turki. Sekali lagi dia menegaskan bahwa informasi yang disampaikan hanya yang terkonfirmasi.

"Indikasi ada, tapi komunikasi kita perlukan. Oleh karena itu komunikasi kita dengan otoritas di Turki terus dilakukan," ujar Retno.

Indikasi serupa sebelumnya juga disampaikan oleh Wakil Kapolri Komjen Badrodin Haiti kepada media. Dia mengatakan bahwa ke-16 WNI rombongan Smailing Tour masih belum ditemukan hingga kini.

"Iya dua-duanya (jumlahnya) 16 memang. Ke-16 yang pertama belum ditemukan. Tiba-tiba Sekarang ada lagi 16 yang sedang ditahan otoritas Turki, jumlahnya 16 juga," ujar Badrodin.

Tiga kelompok

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menjelaskan lebih lanjut, ada tiga kelompok yang masing-masing berjumlah 16 orang, yang sedang didalami.

Kelompok pertama, yakni 16 orang yang sedang berada di rumah detensi kantor imigrasi di Turki. Sedangkan sembilan anggota rombongan lainnya merupakan rombongan yang kembali ke Indonesia pada 4 Maret lalu.

Kelompok yang kedua adalah 16 orang yang ikut dalam rombongan tour dari agen resmi Smailing Tour, yang dinyatakan hilang dan hingga saat ini belum ditemukan.

Marciano menuturkan, 16 orang yang telah ditahan di rumah detensi sudah jelas tidak ada kecocokan dengan 16 orang yang masuk rombongan tour dan dinyatakan hilang.

"Karena 16 ini kan memang sudah ditangkap lebih awal dan mereka sudah ada di tempat detensi pemerintah Turki yang berada di dekat perbatasan. Tetapi 16 yang baru lagi ini yang sedang kita kembangkan," kata dia.

Marciano berharap bahwa 16 orang yang baru diumumkan oleh pemerintah Turki ini merupakan orang yang sama dengan rombongan Smailing Tour.

"Kita berharap kalau itu yang Smailing Tour kemarin ya bagus. Tapi kalau bukan, berarti kita masih punya masalah lagi yang 16 (lainnya)," ujar dia.

Marciano mengaku, pihaknya sampai sekarang belum tahu keberadaan WNI yang dinyatakan hilang itu. "Tetapi kita dengan kepolisian Turki kemudian dengan badan intelijen Turki untuk segera melakukan (pencarian) ini," kata dia.

Sebelumnya diberitakan bahwa aparat di Turki menangkap 16 WNI saat hendak menyeberang ke Suriah. Saat ini mereka diduga ditahan di Gaziantep, kota transit bagi mereka yang ingin pergi ke Suriah.

Retno mengatakan telah melaporkan hal ini pada Presiden Joko Widodo. Menlu menjelaskan bahwa presiden memerintahkan agar kasus ini didalami lebih lanjut.

"Kita juga akan melakukan koordinasi lagi dengan kementerian terkait untuk mendalami masalah ini," tutur Retno.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER