Jakarta, CNN Indonesia -- Terkait dengan perkembangan politik dan keamanan Libya yang saat ini bergejolak, pihak Kedutaan Besar RI di Tripoli, Libya memberikan peringatan bagi warga negara Indonesia untuk tidak melakukan perjalanan ke Libya.
Dalam surat edaran dari KBRI Tripoli pada Minggu (15/3), KBRI juga memperingatkan agar WNI yang sudah terlanjur berada di Libya untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan memantau semua perkembangan yang terjadi.
“WNI yang terlanjur telah berada di Libya untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan, memantau segala perkembangan yang terjadi dan mengambil Iangkah-Iangkah untuk keluar dari Libya untuk dievakuasi,” bunyi pernyataan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, untuk pertama kalinya kelompok militan Libya yang suda berbaiat pada ISIS diberitakan terlibat bentrokan besar dengan pasukan faksi pemerintah di ibu kota Tripoli.
Kehadiran ISIS di tengah kecamuk Libya membuat makin banyak kelompok yang bertarung di negara itu sejak Muammar Gaddafi tewas, menambah parah perpecahan, dimana dua kelompok besar juga telah mengklaim diri mereka menjadi pemerintah yang sah.
Pemerintah yang diakui oleh dunia internasional kini memerintah dari wilayah timur Libya setelah mereka diusir oleh pemerintah “Libya Dawn” yang merebut ibu kota Tripoli pada Agustus tahun lalu
WNI yang berada di Libya, diharapkan untuk segera menghubungi KBRI Tripoli jika menemui masalah ke nomor-nomor berikut ini:
- Hotline KBRI Tripoli (+216 25 596 366)
- Sdr. Bambang Priya Hutama (+216 28 504 750) - Koordinator Fungsi Pensosbud/Protkons
- Sdr. Untung Istiawan (+216 21 683 669)
- Sdr. Haris Agung (+216 28 674 946)
- Sdr. Zakaria El Barouni (+218 91 931 6294)
- Email KBRI Tripoli: tripoli.kbrikemlu.co.id
(stu)