PEMILU ISRAEL

Dua Kandidat PM Israel Mulai Lobi Bentuk Pemerintahan

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 18 Mar 2015 10:18 WIB
Penghitungan suara belum rampung sepenuhnya, namun kedua kandidat perdana menteri Israel sudah sibuk melakukan lobi membentuk koalisi pemerintahan.
Penghitungan suara belum rampung sepenuhnya, namun kedua kandidat perdana menteri Israel sudah sibuk melakukan lobi membentuk koalisi pemerintahan. (Reuters/Baz Ratner)
Tel Aviv, CNN Indonesia -- Penghitungan suara belum rampung sepenuhnya, namun kedua kandidat perdana menteri Israel sudah sibuk melakukan lobi membentuk koalisi pemerintahan.

Hasil sementara menunjukkan Partai Likud pimpinan Benjamin Netanyahu dan Serikat Zionis pimpinan Isaac Herzog terpaut tipis.

Diberitakan Jerusalem Post, Selasa (17/3), Netanyahu telah mengklaim menang setelah hasil hitung cepat di media menunjukkan kemenangan tipis Likud dari Serikat Zionis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Channel 2 Israel melaporkan bahwa Partai Likud hanya memimpin satu kursi dibanding Serikat Zionis, 28-27. Sementara Channel 10 dan Channel 1 menunjukkan bahwa kedua partai sama-sama mendapatkan 27 kursi.

Hasil resminya baru akan keluar pekan depan. Namun hasil hitung cepat diprediksi sudah bisa dilihat Rabu pagi waktu Israel.

Tidak ambil waktu lama, Netanyahu langsung melakukan lobi untuk membentuk koalisi pemerintahan. Dia menyerukan seluruh politisi sayap kanan dan partai-partai haredi atau Yahudi ortodoks untuk bergabung dengan koalisi pemerintahannya.

"Realitas tidak bisa beristirahat," kata Netanyahu dalam pidato. Hal yang sama dilakukan oleh kubu Herzog yang mulai melobi partai-partai, selain Likud dan Bayit Yehudi, untuk bergabung dengan koalisinya. Herzog juga telah membentuk tim negosiasi koalisi yang sudah mulai bekerja.

Menanggapi klaim kemenangan Netanyahu, Serikat Zionis menyebutnya sebagai pernyataan yang "menyesatkan".

"Blok sayap kanan telah menciut. Semuanya bisa terjadi sampai hasil sebenarnya masuk, saat kita tahu partai mana yang lolos ambang batas parlemen dan pemerintahan mana yang bisa dibentuk. Semua pernyataan dan klaim sangat prematur," tulis Serikat Zionis.

Perseteruan kedua kubu terus berlanjut hingga sesaat sebelum dimulainya pemilu kemarin. Netanyahu melakukan serangan di saat-saat terakhir dengan mengatakan bahwa kubu Herzog adalah pendukung koalisi partai Arab yang akan melepaskan Yerusalem dan menyetujui perbatasan Palestina sebelum tahun 1967.

Herzog mengatakan bahwa itu adalah taktik kepanikan Netanyahu dalam memenangkan suara untuk partainya yang kian merosot. Sebelumnya dukungan terhadap Netanyahu menurun karena rakyat menganggap perdana menteri Israel itu terlalu fokus pada Iran dan keamanan, mengabaikan ekonomi dalam negeri.

"Mereka yang ingin punya perdana menteri yang peduli rakyat, yang tidak ingin terprovokasi dan terpecah belah harus berdiri, keluar dan memilih," kata Herzog. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER