Mantan Pengacara Dokter yang Membantu CIA Ditembak Mati

Ike Agestu/CNN | CNN Indonesia
Rabu, 18 Mar 2015 16:37 WIB
Mantan pengacara itu mewakili dokter yang membantu CIA untuk memastikan keberadaan bin Laden di persembunyian terakhirnya, dengan mengambil sampel DNA.
Dokter itu membantu mengambil sampe DNA anak bin Laden sehingga AS bisa memastikan keberadaan bin Laden sebelum membunuhnya. (Reuters/Hamid Mir/Editor/Ausaf Newspaper for Daily Dawn)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pengacara dokter yang membantu CIA mencari Osama bin Laden ditembak mati di barat laut Pakistan.

CNN melansir bahwa seorang pria bersenjata yang belum teridentifikasi menembak mati Samiullah Afridi di dalam mobilnya di dekat kota Peshawar pada Selasa (18/3), kata Mian Saeed, polisi di Peshawar.

Dua kelompok militan mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengacara itu mewakili Dr. Shakell Afridi yang dihukum pada 2012 atas tuduhan pengkhianatan oleh pengadilan suku Pakistan dan saat ini menjalani hukuman 23 tahun penjara. Meski nama belakang mereka sama, kedua orang itu tidak memiliki hubungan keluarga.

Dokter itu membantu CIA menyiapkan kampanye vaksinasi palsu dalam upaya untuk mengumpulkan sampel DNA dari keluarga bin Laden dalam upaya untuk memverifikasi keberadaannya di kompleks di kota Abbottabad, Pakistan.

Pemimpin al-Qaidah itu tewas dalam serangan AS di kompleks Mei 2011.

Klaim dari dua grup

Belum jelas apakah betul dua kelompok yang mengaku bertanggung jawab benar-benar berada di belakang penembakan ini.

Fahad Marwat, seorang juru bicara untuk kelompok militan Jundallah, mengatakan pada CNN bahwa Afridi berada dalam daftar orang yang mereka buru.

Namun Ehsanullah Ehsan, juru bicara dari faksi Taliban Pakistan, mengatakan kelompoknya melakukan eksekusi karena Samiiullah Afridi membela sang dokter, yang ia gambarkan sebagai “teman” pembunuh bin Laden.

Analis keamanan nasional CNN, Peter Bergen, mengatakan bahwa Jundallah adalah kelompok sempalan dari Taliban Pakistan yang sudah berada di wilayah itu cukup lama.

“Mereka sarat dengan kekerasan. Mereka sudah membunuh kelompok agama minoritas di Pakistan,” ujar Bergen.

Bulan lalu, kelompok itu mengklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri diluar masjid Syiah di Rawalpindi.

Tak populer

Bergen mengatakan bahwa Dr. Afridi merupakan “sosok yak tak populer di Pakistan” karena persepsi publik bahwa ia terlibat adalam pencarian bin Laden.

“Dan pengacaranya, juga terlihat sebagai orang yang tak populer karena persepsi itu,” jelas Bergen.

Namun Bergen mengatakan ia tidak berpikir bahwa dokter itu berperan penting dalam perburuan bin Laden.

“Idenya adalah dokter dan stafnya akan mengambil sampel dari anak bin Laden sebagai bagian dari ‘program vaksinasi’ itu,” ucap Bergen.

Meski Dr.Afridi saat itu bekerja dengan intelijen AS, “CIA tidak mengatakan padanya, kau akan membantu kami untuk menemukan bin Laden,” terang Bergen.

Setelah pembunuhan bin Laden, para pekerja kesehatan untuk vaksinasi polio dicurigai oleh banyak penduduk Pakistan. Dan tim vaksinasi telah berulang kali menjadi target para militan. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER