Jakarta, CNN Indonesia -- Mesir memperketat aturan visa dengan mengharuskan pengunjung individu untuk memperoleh visa mereka di kedutaan dan bukan di bandara Mesir, kata Departemen Luar Negeri Mesir pada Selasa (17/3).
Langkah ini dipandang akan lebih mempersulit bangkitnya pariwisata Mesir. Meski begitu menurut sumber-sumber keamanan, keputusan itu muncul dari kebutuhan untuk memberikan waktu kepada badan intelijen agar bisa memindai siapapun yang ingin mengunjungi Mesir.
Saat ini, negara piramida itu tengah didera berbagai pergolakan banyak kelompok militan, terutama di wilayah Sinai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sistem tetap tidak berubah untuk kelompok wisata yang bisa memperoleh visa di bandara, tetapi individu harus mendapatkan visa terlebih dahulu dari kedutaan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty.
Peraturan akan berlaku mulai 15 Mei, kata Rasha Azaizi, dari Kementerian Pariwisata. "Keputusan akan memiliki efek yang kecil… industri tergantung pada kelompok besar yang dibawa oleh operator tur," katanya kepada Reuters.
Perekonomian Mesir telah terpukul oleh kurangnya investasi dan menurunnya sumbangan dari sektor pariwisata akibat pergolakan politik yang berlarut-larut sejak 2011 yang berhasil menggulingkan mantan presiden Hosni Mubarak.
Sumber-sumber keamanan mengatakan alasan lain untuk perubahan aturan visa adalah untuk menempatkan kontrol yang lebih kuat terhadap kunjungan para aktivis hak asasi manusia dari negara Barat yang kerap mengkritisi kebijakan Mesir dalam menindak kelompok Islamis dan aktivis liberal.
Mesir berharap bisa menghasilkan US$20 miliar dari pariwisata pada 2020 dengan menarik 20 juta pengunjung, kata Menteri Pariwisata Khaled Ramy kepada Reuters pada Minggu di sebuah konferensi investasi internasional di resor Laut Merah Sharm El-Sheikh.
Lebih dari 14,7 juta wisatawan mengunjungi Mesir pada 2010. Angka itu turun menjadi 9,8 juta pada 2011, naik pada tahun berikutnya menjadi 11,5 juta, namun menyusut kembali menjadi sekitar 10 juta tahun lalu. Padahal Mesir memiliki banyak daya tarik bagi turis internasional, dari piramida, Luxor dan Aswan di sepanjang Nil, hingga ke resor di tepi Laut Merah.
(stu)