Kairo, CNN Indonesia -- Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mencoba meyakinkan rakyat negara itu bahwa dia masih memegang kendali dan membawa Mesir ke jalan yang tepat ditengah ancaman militansi Islamis di Libya, Sinai dan juga masalah ekonomi.
Pidato Sisi di depan televisi ini di siarkan pada jam tayang utama dan diselingi dengan potongan-potongan gambar dia menyambut para pemimpun negara Teluk yang kaya, negara Barat dan perwira militer Mesir.
Pernyataan Sisi ini dikeluarkan setelah militan ISIS memenggal 21 penganut agama Kristen asal Mesir di Libya, aksi yang memicu pemerintah Mesir melakukan serangan udara, dan juga serangan terburuk ke pasukan keamanan di Sinai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Serangan udara itu mengenai 13 sasaran yang telah dipelajari dengan akurat,” kata Sisi yang menambahkan bahwa militer Mesir bukan penyerang karena serangan itu perlu dilakukan.
Presiden Mesir ini mengatakan Yordania dan Uni Emirat Arab, yang ikut dalam koalisi melawan ISIS pimpinan AS, telah menawarkan bantuan militer kepada Kairo setelah pembunuhan warga Mesir di Libya.
Sebagian besar pidato mantan kepala staf militer ini didedikasikan pada negara pemberi bantuan keuangan terbesar Mesir yaitu Uni Emirat Arab, Kuwait dan Arab Saudi yang juga mendukung aksi menggulingkan presiden Islamis Mohamed Mursi pada 2013.
Sisi mengatakan hubungan dengan negara-negara itu masih kuat meski ada upaya dari kelompok-kelompok tertentu untuk memecah persekutuan mereka, pernyataan yang merujuk pada bocoran rekaman suara yang berisi pembicaraan dia dengan para penasehat senior yang mengejek negara-negara donor Teluk tersebut.
“Dukungan itu menjadi alasan utama Mesir bisa terus mengatasi berbagai tantangan dan kesulitan,” kata Sisi.
Selain masalah militan di wilayah Libya, Sisi juga menghadapi pemberontakan di Semenanjung Sinai tempat ISIS cabang Mesir mengklaim sejumlah serangan yang menewaskan lebih dari 30 anggota pasukan keamanan pada Januari.
“Militer dan polisi melakukan upaya besar-besaran untuk menguasai Sinai secara penuh.”
(yns)