HRW: Pemberontak Suriah Sengaja Serang Warga Sipil

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 23 Mar 2015 12:21 WIB
Laporan kelompok hak asasi manusia Human Rights Watch menyebut kelompok-kelompok perlawanan Suriah dengan sengaja menyerang warga sipil agama minoritas.
Pasukan perlawanan pemerintah Suriah dilaporkan sering dengan sengaja menyerang pemukiman sipil agama minoritas. (Reuters/Mohamad Bayoush)
Beirut, CNN Indonesia -- Kelompok-kelompok pemberontak Suriah melakukan sejumlah serangan tak pandang bulu yang menewaskan dan mencederai warga sipil.

Laporan kelompok hak asasi manusia Human Rights Watch, HRW, menyebut serangan ini merupakan pelanggaran hukum perang.

Laporan ini menyebutkan bahwa kelompok-kelompok bersenjata itu tidak bisa merujuk pada pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan pemerintah dan milisi untuk membenarkan tindak kekerasan mereka yang sering kali mensasar wilayah yang dihuni warga minoritas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami telah melihat situasi di Suriah dan kelompok-kelompok pemberontak meniru perilaku kejam pasukan pemerintah yang berdampak besar pada warga sipil,” ujar Nadim Houriy, wakil direktur Timur Tengah HRW.

Krisis di Suriah dimulai pada Maret 2011 ketika warga menentang pemerintah Presiden Bashar al-Assad. Aksi perlawanan ini kemudian berubah menjadi konflik bersenjata ketika pasukan keamanan pemerintah berusaha meredam para pengunjuk rasa dengan kekerasan.

Empat tahun kemudian, lebih dari 200 ribu orang tewas dalam perang saudara antara pasukan pemerintah dan sejumlah kelompok pemberontak antara lain jihadis garis keras seperti ISIS dan pemberontak dari golongan arus utama.

Laporan ini meliputi serangan yang terjadi antara Januari 2012 dan April 2014 di sekitar kota Damaskus dan Homs.

HRW menyatakan bahwa sejumlah serangan diklaim oleh kelompok-kelompok seperti sayap al Qaidah di Suriah Front Nusra dan ISIS.

Akan tetapi HRW menemukan bahwa anggota “Tentara Pembebasan Suriah” dan kelompok pemberontak lain seringkali dengan sengaja melakukan serangan mematikan ke pemukiman sipil.

Tentara Pembebasan Suriah adalah nama yang digunakan oleh banyak kelompok pemberontak arus utama yang seringkali beroperasi sendiri-sendiri. Sebagian dari kelompok ini mendapat bantuan dari musuh-musuh Assad yaitu negara Barat dan Arab.

Penelitian ini didasarkan pada pernyataan korban dan saksi, penyelidikan di lokasi, video dan informasi dari media sosial. Laporan ini menyebutkan bahwa serangan-serangan itu dilakukan dengan mempergunakan bom mobil, mortir dan roket.

Laporan HRW ini mendokumentasikan 17 serangan bom mobil dan ledakan lain di pinggir kota Damaskus dan pusat kota Damaskus, serta di berbagai lokasi kota Homs.

Kebanyakan dari wilayah yang diserang ini merupakan daerah pemukiman kelompok agama minoritas seperti Kristen, Alawi, Syiah dan Druze yang dipandang oleh kelompok perlawanan Sunni sebagai pendukung pemerintah.

Presiden Assad berasal dari kelompok Alawi dan sekutunya antara lain adalah pemerintah Syiah Islam Iran.

Laporan HRW ini mendesak Dewan Keamanan PBB untuk merujuk situasi di Suriah ke Pengadilah Kejahatan Internasional, dan menerapkan embargo senjata pada kelompok-kelompok yang terlibat dalam pelanggaran luas dan sistematik ini, tanpa memandang siapa yang mereka lawan. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER