ISIS Mulai Rekrut Jihadis dari Afghanistan

Amanda Puspita Sari/CNN | CNN Indonesia
Selasa, 24 Mar 2015 10:06 WIB
Sebuah video memperlihatkan anggota ISIS asal Afghanistan tengah berupaya melakukan perekrutan di negara tersebut.
Para jihadis dari Afghanistan yang berusaha direkrut ISIS disinyalir merupakan bekas pejuang taliban, atau hanya mahasiswa yang tengah mencari cara untuk ikut berperang. (Ilustrasi/CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah video yang direkam CNN menunjukkan bahwa kelompok militan Negara Islam dan Suriah, atau ISIS mulai merekrut jihadis dari Afghanistan.

Video tersebut memperlihatkan sebuah ruangan kelas yang dipenuhi oleh jihadis tengah berada pertemuan yang membicarakan ideologi jihad dari seorang perekrut asal Afghanistan yang mengaku baru saja kembali dari medan pertempuran di Suriah bersama ISIS.

"Saudara-saudara, saya di sini untuk memberitahu Anda, tentang menjadi mujahidin di Suriah," kata perekrut tersebut memulai kelasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wajah para jihadis tertutup kain dan tidak terlihat jelas dalam rekaman tersebut, namun motivasi dari video ini sangat jelas.

Perekrut asal Afghanistan tersebut merupakan satu dari lima perekrut yang muncul dalam video. Diperkirakan, banyak lagi perekrut ISIS asal Afghanistan yang menyebar ke seluruh negeri.

"Jihad sekarang wajib tidak hanya di Afghanistan, tetapi juga di banyak tempat lain di dunia. Umat Kristen dan Yahudi tidak hanya menyerang Afghanistan, tetapi menyerang umat Islam di Suriah, Irak dan Palestina. Jadi, jihad adalah kewajiban bagi kita di negara tersebut," kata jihadis tersebut.

Seorang calon jihadis terlihat setuju dengan gagasannya. "Saya ingin memerangi orang-orang kafir. Di Suriah, atau jika mereka meminta saya berjuang di Afghanistan, saya akan melakukannya," kata salah satu calon jihadis.

Sementara calon jihadis lainnya menyatakan dia sebenarnya lebih suka untuk tinggal di rumah dan melanjtkan studi di universitas. Namun, dia tertarik dengan tawaran uang yang disebutkan sang perekrut.

"Saya pasti butuh uang, tapi saya akan tetap di sini dan berharap perdamaian datang," katanya.

Video ini nampaknya menjadi bagian dari gerakan pertama ISIS untuk merekrut jihadis dari Afghanistan, untuk membantu mereka bertempur di medan perang di Irak dan Suriah.

Para jihadis tersebut disinyalir merupakan bekas pejuang Taliban, atau hanya mahasiswa yang tengah mencari cara untuk ikut berperang.

Video ini sangat mengkhawatirkan, karena Afghanistan sendiri dipenuhi oleh militan radikal. Sementara, pasukan NATO telah ditarik mundur dari negara tersebut, menyebabkan Taliban terlihat sedikit terpecah.

Perekrutan jihadis dari Afghanistan juga mengancam pembicaraan damai dengan pemerintah Afghanistan yang cenderung mengasingkan beberapa elemen kelompok radikal.

Menyebar ke Afghanistan

Video ini meningkatkan kekhawatiran akan penyebaran ISIS di Afghanistan. Kekhawatiran ini juga dirasakan oleh Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.

"Alasannya karena pemerintahan Yaman, Suriah, dan Irak telah runtuh dan menciptakan sebuah lingkungan yang lebih luas bagi militan ini," kata Presiden Ghani, dalam wawancara dengan CNN sebelumnya.

"Mereka memiliki sumber dana yang kuat, dan teknik ini mulai menyebar," kata Ghani melanjutkan.

Perwakilan Khusus PBB untuk Afghanistan, Nicholas Haysom, menyatakan kepada Dewan Keamanan bahwa kehadiran ISIS di Afghanistan merupakan "hal yang patut diperhatikan, namun yang paling berbahaya adalah potensi mereka menarik simpati sejumlah sempalan pemberontak yang terisolasi."

Kecemasan serupa juga dikemukakan oleh seorang pejabat senior AS yang tak ingin namanya dipublikasikan.

"Ada kemungkinan untuk ISIS tumbuh di Afghanistan. Pemerintah Afghanistan dan Pakistan tengah mengawasi kemungkinan ini, karena anggota Taliban yang tak lagi aktif mungkin tertarik dengan kelompok ini (ISIS)," katanya.

Video ini juga meningkatkan kekhawatiran bahwa Afghanistan menjadi tempat perlindungan baru bagi ekstremis ISIS.

Perjalanan wartawan CNN untuk dapat merekam kejadian tersebut sangat panjang dan kompleks. Seorang juru kamera Afghanistan yang bekerja untuk CNN diperkenalkan kepada para militan yang tengah berupaya merekrut pejuang untuk membantu kelompok Al-Qaidah di Suriah.

Namun, beberapa pekan kemudian muncul kabar bahwa perekrutan tersebut sebenarnya untuk ISIS.

Kelompok militan tersebut mengaku mereka datang dari Khorasan, negara bagian yang lebih dikenal sebagai wilayah kekuasaan sempalan al-Qaidah, Jabhat al-Nusra di Suriah.

Namun para pengamat yang mencermati pergerakan ISIS menilai beberapa militan Khorasan ini telah membelot untuk bergabung dengan ISIS. Mereka yang membelot akan mencoba menarik simpati rekan sesama warga Afghanistan untuk bergabung dengan ISIS.

Dalam pertemuan tersebut para perekrut terlihat menyebarkan formulir dengan gambar bendera ISIS tertera di atasnya, meski tidak menyebutkan nama Negara Islam dalam kertas tersebut. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER