Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang anggota keluarga kerajaan Inggris dikabarkan pernah diinterogasi lantaran diduga terkait dengan jaringan paedofilia pada medio 1980an silam. Hal ini diungkap oleh seorang mantan petugas Kepolisian Inggris yang enggan diungkap identitasnya.
Seperti dilansir The Independent, Senin (23/3), mantan petugas ini mengaku diceritakan oleh seorang sersan detektif yang melakukan investigasi tersebut. Kasus ini lantas ditutup atas alasan keamanan negara.
"Saya sedang berada dalam mobil bersama dua wakil petugas lainnya. Sersan detektif mengatakan bahwa ia baru saja melakukan investigasi kasus kekerasan anak yang parah dan akhirnya ditutup oleh CPS (Lembaga Kejaksaan Inggris dan Wales) karena berhubungan dengan kerajaan dan Perdana Menteri," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut mantan petugas ini, sang sersan tidak menyebutkan nama spesifik.
"Ia tidak menyebutkan nama, tapi ia berkata bahwa CPS pada waktu itu mengatakan bahwa itu bukan dalam ranah kepentingan publik karena itu dapat berdampak pada ketidakstabilan keamanan nasional," tuturnya.
Kepala CPS pada masa itu, Allan Green, mengaku tidak mengetahui ada investigasi kekerasan terhadap anak yang dibatalkan dengan alasan keamanan negara.
Namun, ia tidak menampik bahwa memang ada petugas senior yang bertanya kepadanya apakah perdana menteri terlibat dalam kekerasan kepada anak. Saat itu, Green mengaku tidak pernah mendengar kabar tersebut dan perdana menteri yang dimaksud saat itu telah tiada.
Ketika dimintai konfirmasi, juru bicara kerajaan berkata, "Secara detail, segala tuduhan substantif akan ditanggapi secara serius. Namun, kami tidak berada dalam posisi dapat memberikan komentar mengenai berita spekulatif berdasarkan sumber anonim."
Sebelumnya, Kepolisian Metropolitan Inggris menyatakan akan menelisik seluruh kejahatan sejarah tanpa takut. Wakil Asisten Komisioner Kepolisian, Steve Rodhouse, mengatakan bahwa ia senang melihat beberapa kasus mulai terkuak.
"Kami pikir kami menemukan titik terang atas berbagai pertanyaan dan kami melihat beberapa orang memperhatikan. Kami melihat banyak pemberitaan pada pekan ini mengenai dugaan pengungkapan dan saya pikir sangat membantu ketika ini dibicarakan dan orang memperhatikan," ucap Rodhouse dalam sebuah acara di Radio BBC 4.
Rodhouse memastikan bahwa mereka akan terus melakukan investigasi.
"Kami akan pergi ke mana bukti membawa kami tanpa takut. Saya pikir itu yang diinginkan publik dan itu yang akan terus dilakukan oleh penyelidik," katanya.
Kini, Komisi Pengaduan Polisi Independen Inggris sedang mendalami 14 kasus yang berkaitan dengan tindakan tindak pantas oleh pejabat dari periode 1970-an hingga 2005.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Theresa May, pada awal bulan ini mengatakan bahwa isu pelecehan seksual terhadap anak di Inggris bagaikan batang permen Blackpool Rock, merek permen yang terkenal di Inggris. Publik, menurutnya, tidak terlalu menyadari bahaya eksploitasi tersebut.
(stu)