Dalam Tiga Bulan ISIS Rekrut 400 Anak di Suriah

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 24 Mar 2015 17:37 WIB
ISIS beralih pada anak-anak karena anggota dewasa sulit direkrut. Tahun ini, ISIS baru merekrut 120 orang dewasa.
ISIS beralih pada anak-anak karena anggota dewasa sulit direkrut. Tahun ini, ISIS baru merekrut 120 orang dewasa. (Dok. SITE)
Jakarta, CNN Indonesia -- ISIS telah merekrut sedikitnya 400 anak di Suriah dalam tiga bulan terakhir ini. Anak-anak yang mereka sebut "Singa Muda Khalifah" ini menjalani pelatihan militer dan doktrin radikal dari ISIS.

Hal ini disampaikan oleh kelompok pengamat konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, seperti diberitakan Reuters, Selasa (24/3). Menurut lembaga ini, anak-anak yang semuanya berusia di bawah 18 tahun direkrut di dekat sekolah, masjid dan lokasi publik di wilayah dikuasai ISIS di Suriah.

Salah satu di antaranya adalah anak yang menembak mati warga Arab-Israel yang dituduh mata-mata yang dipublikasi dalam video awal bulan ini. Kepolisian Perancis mengatakan bahwa kemungkinan bocah itu adalah adik tiri Mohamed Merah, pembunuh tiga tentara, seorang rabbi dan tiga anak Yahudi di Toulouse, Perancis, pada 2012.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka menggunakan anak-anak karena mudah dicuci otak. Mereka bisa membentuk anak-anak sesuai yang mereka inginkan. Anak-anak ini dilarang bersekolah dan mengirim mereka ke sekolah-sekolah ISIS," kata Rami Abdurrahman, kepala Observatory.

Menurut Abdurrahman, ISIS saat ini kesulitan merekrut anggota dewasa. Sejak awal tahun ini, hanya ada 120 orang dewasa yang bergabung dengan ISIS. Hal ini berkat penjagaan ketat oleh Turki di perbatasan yang mencegah warga asing melintas ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.

Selain merekrut langsung, ISIS juga menyerukan pada para orang tua untuk mengirim anak-anak mereka ke kamp pelatihan. Observatory mengatakan, bahkan ISIS kadang melatih anak-anak ini tanpa sepengetahuan orang tua mereka, kebanyakan setelah dipancing dengan uang.

Abdurrahman mengatakan, di kamp pelatihan, anak-anak ini dilatih untuk bisa menggunakan senapan dengan peluru tajam, bertempur di medan perang dan mengemudikan mobil. ISIS juga menggunakan mereka sebagai informan atau berjaga di markas sebagai penyambut anak-anak yang memiliki cacat tubuh yang ingin bergabung. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER