Shanxi, CNN Indonesia -- Akibat maraknya upaya pemberantasan korupsi di provinsi Shanxi, Tiongkok, kantor pemerintahan hampir kosong. Pasalnya, ada 300 kursi kosong di kantor pemerintah akibat PNS yang korup, termasuk beberapa jabatan senior.
Diberitakan Channel NewsAsia, Selasa (24/3), Shanxi yang kaya batu bara berada di garis terdepan peperangan melawan korupsi yang dicanangkan Presiden Xi Jinping. Wakil Perdana Menteri Ma Kai awal bulan ini menyebut budaya korupsi di Shanxi sudah "seperti kanker."
Pejabat paling senior di Shanxi yang dipecat karena korupsi sejauh ini adalah Ling Jihua, yang pernah menjabat ajudan mantan presiden Hu Jintao.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ketua Partai Komunis di Shanxi, Wang Rulin, ada sekitar 300 jabatan yang kosong di kantor pemerintahan provinsi, termasuk beberapa jabatan penting seperti kepala daerah di belasan kota.
Tahun 2014, pengadilan di Shanxi telah menjatuhkan hukuman terhadap 15.450 pegawai negeri yang korup, tujuh di antaranya adalah pejabat tinggi.
Diperkirakan pemerintah akan kesulitan mencari orang yang tepat untuk mengisi posisi kosong tersebut. Pasalnya, masyarakat ketakutan menjadi sasaran penyelidikan korupsi jika menempati posisi-posisi tersebut.
Pejabat pemerintah yang mengetahui soal praktik korupsi di kantornya juga enggan buka mulut dan bekerja sama dengan penyidik karena takut dituduh terlibat.
Sebuah laporan mengatakan bahwa Shanxi akan menunjuk beberapa pejabat senior untuk mengisi posisi kosong di provinsi itu. Pemerintah Beijing menegaskan akan melakukan perubahan besar dalam membangun kembali "provinsi yang terkena wabah korupsi" itu.
Shanxi adalah salah satu daerah utama penghasil batu bara di Tiongkok. Perekonomian Tiongkok yang melejit membuat permintaan sumber daya meningkat dalam sepuluh tahun terakhir, sangat menguntungkan Shanxi.
(stu)