Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari 1.500 orang militan dari al-Nusra dan kelompok lainnya bersama melakukan serangan ke Kota Idlib, Suriah, pada Selasa (24/3). Akibat serangan tersebut, 23 warga sipil dilaporkan tewas.
"Lebih dari 1.500 militan telah melakukan serangan di Kota Idlib selama sembilan jam. Akibat serangan mortir di wilayah permukiman tersebut, 23 warga sipil tewas," ujar sumber anonim kepada Sputnik pada Selasa (24/3).
Awalnya rencana serangan juga akan melibatkan tiga bom bunuh diri dengan meledakkan sebuah mobil. Namun, dua di antaranya berhasil dinetralisasi ketika mencoba memasuki kota. Hanya pengebom bunuh diri ketiga yang berhasil masuk ke tempat pemeriksaan tentara Suriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasukan rezim Suriah melakukan perlawanan balik dan berhasil menewaskan 170 anggota kelompok militan. Namun, seorang sumber anonim Sputnik belum dapat memastikan berapa jumlah tentara Suriah yang tewas.
Sejak konflik internal pecah pada empat tahun lalu, tentara Suriah telah berperang melawan beberapa kelompok oposisi dan pemberontak, termasuk ISIS dan al-Nusra.
Sejak 2012, kelompok pemberontak Suriah melakukan serangan untuk mengambil alih beberapa wilayah di Provinsi Idlib. Namun, hingga kini pemerintah masih memegang kuasa atas ibu kota Idlib.
Menurut perkiraan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perang sipil di Suriah ini telah menelan hampir 200 ribu korban jiwa.
(den)