
Indonesia Siap Jadi Mediator Sengketa Laut China Selatan
Giras Pasopati, CNN Indonesia | Rabu, 25/03/2015 00:09 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia siap menjadi mediator mengenai sengketa Laut China Selatan. Selama ini Laut China Selatan memang dipersengketakan sejumlah negara, termasuk Tiongkok dan tetangga-tetangga Indonesia di Asia Tenggara, seperti Vietnam, Filipina, Kamboja, dan Brunai Darussalam.
"Perlu saya sampaikan bahwa Indonesia tidak berada pada pihak yang bersengketa di situ. Kita hanya ingin mendorong agar Code of Conduct (CoC) itu bisa diimplementasikan, dan ada finalisasi," kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Selasa (24/3).
Presiden menegaskan, kalau memang diperlukan, Indonesia siap menjadi mediator yang baik terkait sengketa Laut China Selatan itu. "Kalau diperlukan, kita juga siap menjadi mediator yang baik," kata Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan, bahwa klaim teritorial Tiongkok di Laut China Selatan tidak memiliki dasar dalam hukum internasional. "Kita membutuhkan perdamaian dan stabilitas di wilayah Asia Pasifik," kata Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, stabilitas politik dan keamanan penting untuk pertumbuhan ekonomi. "Jadi kami mendukung Code of Conduct di Laut China Selatan, dan juga dialog Tiongkok–Jepang, Tiongkok–ASEAN," kata Jokowi, yang tengah melawat ke Jepang selama empat hari.
Saat ditanya apakah sudah ada klarifikasi dari Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terkait pernyataannya mengenai Laut China Selatan itu, Presiden Jokowi mengaku tidak ada.
Berarti keberangkatan besok ke Beijing apakah akan menjelaskan mengenai pemberitaan tersebut? "Kalau ditanya kan kita memang statement-nya, enggak ada yang lain," jelas Jokowi. (gir/gir)
"Perlu saya sampaikan bahwa Indonesia tidak berada pada pihak yang bersengketa di situ. Kita hanya ingin mendorong agar Code of Conduct (CoC) itu bisa diimplementasikan, dan ada finalisasi," kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Selasa (24/3).
Sebelumnya, Jokowi mengatakan, bahwa klaim teritorial Tiongkok di Laut China Selatan tidak memiliki dasar dalam hukum internasional. "Kita membutuhkan perdamaian dan stabilitas di wilayah Asia Pasifik," kata Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, stabilitas politik dan keamanan penting untuk pertumbuhan ekonomi. "Jadi kami mendukung Code of Conduct di Laut China Selatan, dan juga dialog Tiongkok–Jepang, Tiongkok–ASEAN," kata Jokowi, yang tengah melawat ke Jepang selama empat hari.
Saat ditanya apakah sudah ada klarifikasi dari Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terkait pernyataannya mengenai Laut China Selatan itu, Presiden Jokowi mengaku tidak ada.
Berarti keberangkatan besok ke Beijing apakah akan menjelaskan mengenai pemberitaan tersebut? "Kalau ditanya kan kita memang statement-nya, enggak ada yang lain," jelas Jokowi. (gir/gir)
ARTIKEL TERKAIT

Tiongkok Eksekusi Tersangka Penikaman Massal
Internasional 4 tahun yang lalu
Mumi Biksu Dalam Patung Diduga Dicuri dari Kuil Tiongkok
Internasional 4 tahun yang lalu
Jokowi: Tiongkok Tak Punya Dasar Hukum Soal Laut Cina Selatan
Internasional 4 tahun yang lalu
Ke Jepang dan Tiongkok, Jokowi Bawa Misi Peralihan Ekonomi
Internasional 4 tahun yang lalu
Sambangi Jepang dan Tiongkok, Jokowi akan Bertemu Pebisnis
Internasional 4 tahun yang lalu
Tokyo Isyaratkan Gabung dengan Bank Infrastruktur Asia
Internasional 4 tahun yang lalu
BACA JUGA

Bertemu Ketua PSSI Iwan Bule, Jokowi Minta Dua Hal
Olahraga • 16 December 2019 10:25
FOTO: Menengok Tol Layang Japek II yang Pangkas Kemacetan
Ekonomi • 13 December 2019 14:42
Jokowi Sebut Bonus Emas SEA Games Naik Jadi Rp500 Juta
Olahraga • 12 December 2019 18:02
Pengusaha Kapal Minta Jokowi Batasi Investasi Asing
Ekonomi • 04 December 2019 14:36
TERPOPULER

Angkatan Laut Turki Usir Kapal Israel dari Perairan Siprus
Internasional • 1 jam yang lalu
Erdogan Ancam Tutup Dua Pangkalan Militer AS di Turki
Internasional 3 jam yang lalu
AS Dilaporkan Usir Diplomat China karena Jadi Mata-mata
Internasional 2 jam yang lalu