Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia siap menjadi mediator mengenai sengketa Laut China Selatan. Selama ini Laut China Selatan memang dipersengketakan sejumlah negara, termasuk Tiongkok dan tetangga-tetangga Indonesia di Asia Tenggara, seperti Vietnam, Filipina, Kamboja, dan Brunai Darussalam.
"Perlu saya sampaikan bahwa Indonesia tidak berada pada pihak yang bersengketa di situ. Kita hanya ingin mendorong agar Code of Conduct (CoC) itu bisa diimplementasikan, dan ada finalisasi," kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Selasa (24/3).
Presiden menegaskan, kalau memang diperlukan, Indonesia siap menjadi mediator yang baik terkait sengketa Laut China Selatan itu. "Kalau diperlukan, kita juga siap menjadi mediator yang baik," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Jokowi mengatakan, bahwa klaim teritorial Tiongkok di Laut China Selatan tidak memiliki dasar dalam hukum internasional. "Kita membutuhkan perdamaian dan stabilitas di wilayah Asia Pasifik," kata Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, stabilitas politik dan keamanan penting untuk pertumbuhan ekonomi. "Jadi kami mendukung Code of Conduct di Laut China Selatan, dan juga dialog Tiongkok–Jepang, Tiongkok–ASEAN," kata Jokowi, yang tengah melawat ke Jepang selama empat hari.
Saat ditanya apakah sudah ada klarifikasi dari Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terkait pernyataannya mengenai Laut China Selatan itu, Presiden Jokowi mengaku tidak ada.
Berarti keberangkatan besok ke Beijing apakah akan menjelaskan mengenai pemberitaan tersebut? "Kalau ditanya kan kita memang
statement-nya, enggak ada yang lain," jelas Jokowi.
(gir/gir)