ISIS Serang Tunisia dan Yaman, RI Harus Waspada

Abraham Utama | CNN Indonesia
Kamis, 26 Mar 2015 18:28 WIB
Pengamat Timur Tengah Zuhairi Misrawi meminta pemerintah Indonesia tidak lengah terhadap perkembangan kelompok ekstremis ISIS.
ISIS mengklaim bertanggung jawab pembantaian di museum Bardo yang menewaskan 20 turis mancanegara minggu lalu. (Dok. Reuters TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat Timur Tengah Zuhairi Misrawi meminta pemerintah Indonesia tidak lengah terhadap perkembangan kelompok ekstremis Islamic State of Iraq and Syria, ISIS.

Lulusan Universitas Al-Azhar Mesir ini mendesak pemerintah belajar dari dua peristiwa berdarah yang terjadi di Tunisia dan Yaman.

"Fenomena penyerangan terhadap Museum Bardo di Tunisia dan pengeboman terhadap dua masjid di Yaman, yang diakui ISIS sebagai aksi mereka, seharusnya diperhatikan pemerintah," ujarnya saat ditemui di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (26/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zuhairi menilai, dua kejadian tersebut merupakan bukti bahwa ISIS tidak hanya beroperasi di Irak dan Suriah tapi juga di negara lain. "Ini perkembangan dari ISIS. Rupanya mereka tidak fokus di dua negara itu saja. Mereka ingin melebarkan kekuatannya di negara lain," ucapnya.

Kader Nadhatul Ulama ini menggarisbawahi pentingnya deteksi dini terhadap pergerakan kelompok-kelompok yang mengafiliasikan diri kepada ISIS. Ia yakin, pemerintah sudah memegang data para warga negara Indonesia yang diduga berkaitan dengan ISIS.

"Tinggal bagaimana menyikapi kelompok-kelompok itu. Persempit ruang gerak mereka dan lakukan deradikalisasi," tuturnya.

Pada 19 Maret lalu, ISIS mengklaim bertanggungjawab atas serangan terhadap Museum Bardo di ibukota Tunisia, Tunis. Aksi tersebut menewaskan 23 orang, sebagian besar di antaranya wisatawan asing asal Jepang, Perancis, Polandia, Italia dan Kolombia.

Sehari berselang, kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di dua masjid di ibu kota Yaman, Sanaa, yang menewaskan 137 orang.

Dalam sebuah pernyataan tertulis yang dirujuk CNN, ISIS menyatakan lima orang pembawa bom dikirim untuk melawan kelompok Syiah Houthi di Yaman. (den/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER