Beirut, CNN Indonesia -- Kelompok-kelompok Islamis termasuk Front Nusra yang berafiliasi dengan al Qaidah untuk pertama kali sejak perang saudara di Suriah berkecamuk berhasil merebut kota Idlib.
Dengan menguasai Idlib, yang merupakan ibukota provinsi Idlib, para pemberontak Islamis garis keras kini menguasai provinsi kedua setelah Raqqa yang merupakan basis utama kelompok ISIS yang menjadi sasaran serangan udara pimpinan AS.
Kelompok-kelompok Islam Sunni membentuk satu aliansi yang terdiri dari Nusra, gerakan garis keras Ahrar al-Sham dan Jund al-Aqsa, namun tidak meliputi ISIS yang merupakan saingan mereka. Kelompok aliansi ini melancarkan serangan untuk merebut Idlib pada Selasa (23/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pejabat Suriah tidak bisa dimintai keterangan terkait situasi ini. Namun, media pemerintah mengatakan peperangan terus berlangsung dan militer berhasil menghentikan laju para pemberontak di sebelah utara, timur dan selatan kota itu.
“Tentara berjuang dalam pertempuran sengit untuk mengembalikan situasi seperti semula,” ujar televisi pemerintah yang menambahkan bahwa pasukan pemerintah telah menewaskan ratusan pejuang kelompok perlawanan.
Kelompok-kelompok yang ikut dalam aksi penyerangan merebut kota ini mengunggah rekaman video yang memperlihatkan para pejuang bergerak di jalan-jalan. Suara dalam rekaman ini menyebutkan mereka berada di pusat kota.
Rekaman video ini juga memperlihatkan pejuang kelompok perlawanan menembakkan senjata ke udara dan berteriak “Allahu Akbar) di depan satu kompleks yang sebelumnya dikuasai oleh pasukan pemerintah.
“Tentara Fatah”Idlib, kota yang kini dihuni oleh ratusan ribu pengungsi dari berbagai wilayah Suriah, terletak dekat dengan jalan bebas hambatan strategis yang menghubungkan Damaskus dan Aleppo dan provinsi Latakia, basis kekuatan Presiden Bashar al-Assad.
“Mereka memasuki kota itu dari berbagai penjuru tetapi serangan terbesar datang dari sisi utara dan barat,” ujar Rami Abdelrahman dari Pengamat Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kelompok yang memonitor perang saudar di Suriah.
Aliansi Islamis menyebutnya operasi Tentara Fatah, yang merujuk pada kemenangan yang menyebarkan Islam di Timur Tengah pada abad ketujuh.
Rekaman video yang diunggah sebelumnya oleh Front Nusra memperlihatkan puluhan pejuang di jalan-jalan yang menurut suara dalam video itu sebagai kota Idlib.
“Ini rumah saya, empat tahun saya tinggalkan. Ini wilayah pemukiman saya, ini negara kami dan dengan bantuan Tuhan kami akan membebaskannya dan menempatkan umat Muslim di sini,” kata seorang pejuang dalam rekaman itu.
Dia disambut hangat oleh sejumlah pria. Sebagian memeluknya dan menangis.
Dalam rekaman lain, para pejuang diperlihatkan berada di atas satu gedung yang dihiasi dengan lambang partai Baath pimpinan Assad, mereka mencoba mencabut poster raksasa presiden Suriah itu.
Perang saudara Suriah yang sudah berlangsung selama empat tahun telah menewaskan lebih 220 ribu orang dan memaksa jutaan lainnya menjadi pengungsi.
(yns)