Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok pemberontak yang menjadi oposisi pemerintah Suriah berhasil menguasai sebuah kuno di dekat perbatasan dengan Yordania setelah empat hari pertempuran.
Hal itu dilaporkan oleh kelompok HAM pemerhati Suriah, Syrian Obsevatory pada Rabu (25/3).
Sebuah sumber militer Suriah mengatakan terjadi pertempuran sengit dengan kelompok-kelompok bersenjata di dan sekitar kota Bosra al-Sham, pada Selasa malam. "Kami sedang menyelidiki fakta-fakta di lapangan," kata sumber itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kota kuno Bosra terdaftar sebagai situs warisan dunia UNESCO.
Tentara Suriah dan pasukan sekutu termasuk kelompok Hizbullah Libanon melancarkan serangan besar terhadap kelompok-kelompok pemberontak di barat daya Suriah awal bulan lalu.
Wilayah itu dianggap penting dan strategis karena kedekatannya dengan Damaskus dan negara-negara tetangga Suriah, seperti Israel dan Yordania.
Kelompok pemberontak yang beroperasi di selatan termasuk pemberontak utama yang telah menerima dukungan militer dari musuh asing Presiden Bashar al-Assad dan kelompok jihad yang Front Nusra, yang merupakan afiliasi al-Qaidah di Suriah.
Pemberontak mengatakan mereka telah menerima dukungan militer dari musuh Assad di luar negeri sejak awal serangan oleh Damaskus.
Observatory mengatakan 21 gerilyawan tewas dalam empat hari pertempuran. Di lain pihak, militer Suriah pada Senin mengatakan telah membunuh beberapa pemimpin pemberontak selama pertempuran tersebut.
Bosra al-Sham terletak sekitar 20 km sebalah utara perbatasan Yordania di provinsi Deraa.
Situs bersejarah Bosra termasuk sebuah benteng kuno yang dibangun di sekitar abad ke-2 oleh bangsa Romawi. Menurut situs UNESCO, Bosra pernah menjadi ibu kota provinsi Romawi, Arabia.
(stu)