Pejuang Sunni dan Syiah yang Terluka Akibat Perangi ISIS

CNN Indonesia
Senin, 30 Mar 2015 13:59 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Umm Qatada tidak mau meninggalkan putra semata wayangnya di sebuah rumah sakit di Baghdad. Pekan lalu, dia hampir kehilangan Qatada, 20 tahun terluka saat berperang melawan ISIS di kampung halamannya di dekat Kota Tikrit.

Tidak seperti mayoritas pejuang di garis depan Tikrit merupakan penganut Syiah, Qatada dan sejumlah rekannya merupakan keturunan Muslim Sunni.

"Kami semua bergandengan tangan. Tidak ada Sunni atau Syiah. Kami menanggalkan sektarian. Kami semua bersaudara. Kami memiliki satu musuh yang mau menghancurkan Irak. Atas kehendak Tuhan kami akan bersatu untuk membebaskan Mosul dan setiap jengkal Irak," kata Abdul Salam Abas, rekan Qatada yang bertempur di Tikrit.

Pasukan Irak, sukarelawan, pejuang militan, dan pasukan keamanan bergandengan tangan dan berjuang mati-matian di Tikrit. Namun, korban perang terus berjatuhan. Ribuan pejuang dilaporkan terluka sejak berperang melawan ISIS sejak tahun lalu.
TOPIK TERKAIT

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER