Evakuasi WNI di Yaman, RI Kirim Pesawat TNI AU

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 30 Mar 2015 17:12 WIB
Terdapat total 4.159 orang WNI di Yaman yang akan dievakuasi jika situasi memungkinkan.
Terdapat total 4.159 orang WNI di Yaman yang akan dievakuasi jika situasi memungkinkan. (Ilustrasi/Antara Foto/Widodo S)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, pemerintah berencana mengirimkan pesawat-pesawat TNI Angkatan Udara (AU) untuk mengevakuasi WNI yang berada di Yaman, menyusul ditetapkannya situasi yang semakin tidak kondusif di negara itu.

Retno menuturkan, sejauh ini sudah ada 148 WNI yang dievakuasi. Namun, karena perubahan situasi yang drastis, maka pihaknya memutuskan untuk mengaktifkan kembali proses evakuasi secara cepat.

"Dalam waktu satu dan dua hari ada deployment dari Jakarta untuk membantu persiapan evakuasi," ujar Retno di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (30/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Retno juga meminta para diplomat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang berkedudukan di Muscat, Oman, untuk menyebar ke Salalah, yang merupakan kota perbatasan antara Oman dan Yaman. Adapun diplomat yang berada di Jeddah, Arab Saudi, diminta untuk merapat ke Jizan, kota perbatasan antara Yaman dan Arab Saudi.

"Jadi rencana beberapa evakuasi sudah kita mempersiapkan semuanya. Kita rencana akan memakai pesawat TNI AU untuk menjemput para WNI kita yang akan dievakuasi, tapi utamanya pesawat itu yang akan mengeluarkan WNI keluar Yaman, setelah itu baru kita pulangkan ke Indonesia," kata dia.

Rencana evakuasi ini, tutur Retno, telah dipikirkan secara matang karena harus melibatkan banyak kementerian dan lembaga, termasuk dengan Panglima TNI Jenderal Moeldoko untuk mengurus pendistribusian pesawat.

Hal ini pun dibenarkan oleh Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno. "TNI AU sudah menyiapkan untuk membantu WNI yang akan keluar dari Yaman, yang mau keluar lho, karena ada beberapa juga yang masih nyaman dan ada yang melindungi mereka. Yang penting keluar dulu dari Yaman ke negara sebelah. Dari sana baru dikembalikan ke Indonesia," kata dia.

Permintaan Flight Clearance

Menteri Retno mengaku telah berkomunikasi dengan ketiga negara, Yaman, Oman, dan Arab Saudi untuk meminta flight clearance. Hal ini, menurut dia, agar dapat menjamin keamanan bagi WNI.

"Khusus untuk Saudi, kita juga sudah memberikan koordinat-koordinat di mana properti Indonesia ada, sehingga bisa terhindar dari serangan udara. Kita juga memberikan informasi mengenai konsentrasi warga negara kita," ujar dia.

Menurut Retno, WNI di Yaman terkonsentrasi di wilayah timur. "80 persen warga negara kita ada di Hadramaut, sementara di sebelah barat situasi lebih dinamis," kata dia.

Retno tidak menyangkal bahwa memang belum seluruh WNI dapat dievakuasi, karena dari komunikasi yang dilakukannya dengan ketiga negara tersebut diperoleh informasi bahwa ada beberapa tempat yang belum perlu dievakuasi mengingat situasi di sana yang masih tenang, terutama di sebelah timur.

"Tapi kita buka terus, karena KBRI kita tidak terlalu besar. Semua personel kita ada enam diplomat dan sembilan staf lokal. Kita sudah bikin tim deployment dari Indonesia untuk membantu, terutama kita mengerahkan diplomat-diplomat muda yang pernah penempatan di sana dan berbahasa Arab," ujar dia.

Retno menyimpulkan, "jadi semua personel yang akan kita deploy sudah kita persiapkan, sehingga pada saat deployment sudah tidak tanya kanan kiri, sudah tahu medan, sudah biasa dengan kondisi yang sangat dinamis dan juga bisa menguasai bahasa."

Sejauh ini Retno mengatakan bahwa sudah 148 WNI yang dievakuasi dari Yaman.

Terdapat total 4.159 orang WNI yang berada di Yaman. Jumlah itu terdiri dari 2.626 orang mahasiswa, 1.488 orang tenaga kerja profesional di perusahaan minyak dan gas, dan 45 orang staf KBRI beserta keluarganya. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER