Delapan WNI Sudah Dibebaskan di Yaman

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 30 Mar 2015 17:43 WIB
Diperkirakan ada sekitar 21 WNI yang ditahan, diduga oleh kelompok pemberontak Houthi, di Yaman.
Diperkirakan ada sekitar 21 WNI yang ditahan, diduga oleh kelompok pemberontak Houthi, di Yaman. (Ilustrasi/Reuters/Anees Manousr)
Jakarta, CNN Indonesia -- Delapan dari puluhan warga negara Indonesia yang dikabarkan ditahan oleh pemberontak Houthi di Yaman dibebaskan dan akan ditampung di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sanaa.

"Dari 21 WNI yang ditangkap, lima yang berada di penjara di Shumayla sudah dibebaskan," ujar Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (30/3).

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia Kemlu, Lalu Muhamad Iqbal, lantas menjabarkan ihwal jumlah WNI yang ditangkap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya 23, lalu 2 sudah dibebaskan. Hari ini sudah lima dibebaskan. Saya baru dapat kabar lagi ada satu yang dibebaskan ini. Jadi, total hari ini enam. Total keseluruhan delapan," ucap Iqbal.

Menurut Retno, pemerintah dapat mendeteksi keberadaan WNI tersebut dengan mendatangi penjara satu demi satu.

"Pihak KBRI memang mengunjungi penjara satu persatu mencari WNI. Semua yang dibebaskan sekarang sedang dalam perjalanan ke KBRI," tutur Retno.

Dari informasi yang dihimpun oleh KBRI, kedelapan WNI tersebut ditahan karena masalah keimigrasian. Namun, menurut salah satu mahasiswa di Yaman, Muhammad Kholil, ada juga WNI yang sudah memiliki izin tetap ditahan.

Kholil menyebut bahwa para mahasiswa tersebut ditangkap oleh Kelompok Syiah Houthi karena perbedaan ideologi.

"Alasan yang paling dekat adalah ini penculikan atas dasar ideologi. Karena mereka Sunni, maka harus segera ditangkap. Saya tidak menafikan peperangan di Yaman ada unsur politiknya, tapi unsur ideologi sangatlah terlihat," kata Kholil.

Menanggapi pernyataan tersebut, pihak Kemlu belum bisa memastikan apa penyebab ditangkapnya WNI lain. "Yang jelas yang selama ini sudah dibebaskan itu ditangkap karena masalah keimigrasian. Mereka overstayer. Kalau informasi dari mahasiswa itu kami belum dengar. Kami dapat semua informasi dari pihak otoritas," ungkap Juru Bicara Kemlu, Arrmanatha Christiawan Nasir.

Menjelaskan lebih lanjut, Iqbal menekankan bahwa semua WNI ditahan di penjara yang dikuasai oleh pemerintah legal.

"Semua WNI itu ada di penjara. Sampai saat ini, semua penjara masih di bawah kekuasaan pemerintah Hadi (Presiden Yaman). Jadi, kita belum bisa memastikan mereka ditangkap oleh Houthi atau bukan," ujar Iqbal.

Hingga saat ini, Kemlu akan terus melakukan upaya pembebasan WNI yang ditahan. Kendati demikian, masih banyak kendala dalam melakukan upaya tersebut.

"Harus dibayangkan, suasana di sana itu mencekam. Ada banyak kelompok yang berseteru. Untuk bergerak dari satu penjara ke penjara lain itu juga sulit. Kami akan terus berusaha," tutur Iqbal.

Yaman semakin berkobar saat koalisi serangan udara di bawah komando Arab Saudi melancarkan serangan guna memukul mundur pemberontak Syiah Houthi yang mulai menguasai Aden, benteng terakhir Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Saudi memulai serangan para Rabu (25/3) malam dan Hadi telah angkat kaki dari negaranya pada Kamis. Ia kini berada di Riyadh. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER