Sanaa, CNN Indonesia -- Kapal perang AS ikut ambil bagian dalam koalisi serangan udara internasional yang dipimpin oleh Arab Saudi demi memberantas kelompok pemberontak Syiah Houthi di ibu kota Sana'a, Yaman, sejak Senin (30/3).
"Kapal Amerika berpartisipasi dalam serangan udara kemarin di Sana'a. Mereka meluncurkan rudal jelajah untuk memperkuat brigade rudal yang diluncurkan," kata sumber militer yang enggan disebut namanya, dikutip dari Sputnik, Selasa (31/3).
Menurut sumber tersebut, AS mulai memperkuat serangan udara setelah koalisi serangan udara yang dimulai sejak 25 Maret 2015 lalu tidak berhasil memberangus gudang senjata Houthi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksi mata setempat mengungkapkan bahwa pada Senin (30/3), jet tempur dari koalisi yang dipimpin Saudi menargetkan situs rudal milik Houthi di wilayah Faj Attan, Sana'a.
Kondisi Yaman terus bergejolak sejak kelompok pemberontak Syiah Houthi menguasai ibu kota Sana'a dan mulai merangsek masuk mendekati Aden, markas terakhir Presiden Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi.
Lima negara Teluk, kecuali Oman, dan sejumlah negara lainnya bergabung dalam serangan udara yang dipimpin Saudi pekan lalu, setelah Hadi meminta intervensi militer di negarannya.
Hadi sendiri kini melarikan diri dan dalam kondisi aman di Riyadh, Arab Saudi.
Pada Selasa (31/3), media Inggris, The Independent melaporkan bahwa hujan bom jet Saudi diduga telah menewaskan sedikitnya 40 orang di kamp pengungsi di Yaman.
Organisasi Migrasi Internasional mengkonfirmasi bahwa 40 orang terbunuh dan 200 lainnya terluka. Sementara organisasi Dokter Lintas Barat mengatakan 34 orang dilarikan ke rumah sakit di Haradh, 29 lainnya tewas.
Sebuah gambar ditampilkan media tersebut, termasuk mayat lima anak yang terkapar di lantai yang banjir darah. Foto dan informasi ini belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.
(ama)